Kota Malang

Dinkes Kota Malang dan RS Hermina Kolaborasi Tekan Stunting, Tingkatkan Kualitas Generasi Anak

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Muhammad Zamroni mengatakan, ada tiga faktor penyebab stunting anak

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
UPAYA TEKAN STUNTING - Kegiatan CSR seminar yang dilakukan RS Hermina berkolaborasi dengan Dinkes Kota Malang, Rabu (23/7/2025). Dalam seminar tersebut, diberikan materi tentang pengaturan pola gizi serta makanan gizi seimbang untuk mendukung perkembangan anak. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus stunting masih menjadi perhatian serius Pemkot Malang.

Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas generasi anak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Muhammad Zamroni mengatakan, ada tiga faktor penyebab stunting anak.

Yaitu pola pengasuhan, masalah ekonomi, dan penyakit.

"Dari data yang kami miliki, paling banyak ditemukan kasus stunting di wilayah Kecamatan Kedungkandang."

"Untuk Kecamatan Klojen relatif baik, ada beberapa kelurahannya sempat zero stunting tetapi ternyata saat ini kembali muncul," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Puluhan Kendaraan Angkutan Barang di Kota Malang Kena Tilang, Didominasi Pelanggaran Uji KIR Mati

Dirinya menjelaskan, bahwa persentase angka stunting di Kota Malang pada tahun 2021 tercatat 25,7 persen lalu turun menjadi 18,4 persen di tahun 2022 dan menjadi 17,3 persen di tahun 2023.

"Ini artinya, kasus stunting di Kota Malang bergerak turun dari tahun ke tahun."

"Dan untuk menekan itu, dilakukan beberapa upaya termasuk kerjasama dengan perguruan tinggi lewat program Kampus Bergerak Peduli Stunting yang nantinya akan disebar di 57 kelurahan," bebernya.

Upaya lanjutan yang telah dilakukan, yaitu berkolaborasi dengan RS Hermina Tangkubanprahu lewat skrining kesehatan balita termasuk melibatkan juga Puskesmas Arjuno dan Bareng.

Direktur RS Hermina Tangkubanprahu, Agnes Widayu Estiningsih mengungkapkan, kolaborasi itu dikemas lewat program CSR sebagai dukungan program Ngalam Tahes yang dicanangkan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Baca juga: Nelayan Sendang Biru Dikabarkan Hilang di Dekat Pulau Sempu, Perahunya Ditemukan Terbalik di Laut

"Kami melihat stunting masih menjadi masalah krusial."

"Dan dibantu oleh Puskesmas Arjuno dan Bareng, ratusan anak telah diskrining dan hasilnya 40 anak mengalami stunting," ungkapnya.

Selanjutnya, seluruh anak tersebut bersama orang tuanya diajak mengikuti seminar sekaligus melakukan cek kesehatan secara berkala.

"Di dalam seminar tadi, kami selipkan pemateri dokter dan untuk materinya tentang mengatur pola gizi pada anak."

"Sehingga, orang tua bisa tahu makanan yang seimbang untuk mendukung perkembangan anak," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved