TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Jokowi Ajak Makan Keluarga Korban Kanjuruhan Usai Viral Dihalangi TNI Buat Ketemu, Ambil Tindakan

Presiden Jokowi ajak makan keluarga korban Kanjuruhan yang sebelumnya sempat viral dihalangi TNI dan Polri saat ingin bertemu. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM
Jokowi Ajak Makan Keluarga Korban Kanjuruhan Usai Viral Dihalangi TNI Buat Ketemu 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Presiden Jokowi ajak makan keluarga korban Kanjuruhan yang sebelumnya sempat viral dihalangi TNI dan Polri saat ingin bertemu. 

Tak sekadar mengajak makan, Presiden Jokowi juga mendengarkan aspirasi para keluarga korban Tragedi kanjuruhan saat kunjungan kerja ke Malang tersebut. 

Setelah itu, Presiden Jokowi meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menindaklanjuti aduan dari dua ibu korban tragedi Kanjuruhan yang viral videonya di media sosial saat Jokowi kunker ke Malang.

Adapun keduanya sempat dihalangi aparat keamanan ketika akan menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang pada Senin (24/7/2023).

Bapak Presiden langsung meminta Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay agar kedua ibu tersebut dapat bertemu Bapak Presiden di rumah makan

"Bapak Presiden langsung meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menindaklanjuti aduan dari kedua ibu tersebut dengan segera," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa (25/7/2023)

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan beradu mulut dengan aparat penjaga rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Malang, 24 Juli 2023.
Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan beradu mulut dengan aparat penjaga rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Malang, 24 Juli 2023. (Devi Athok)

Baca juga: Demi Jokowi dan Sembako, Sabrina Antre 4 Jam Sambil Gendong Anak di Kota Malang

Baca juga: 8 Tuntutan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Saat Aksi Kamisan Tolak Renovasi Stadion

Ketika kedua ibu itu sempat dihalangi aparat, Bey menyebut Presiden Jokowi sedang berada di dalam Pasar Bululawang di Kabupaten Malang.

Jokowi pun tidak mengetahui adanya aksi yang dilakukan kedua ibu tersebut.

Jokowi baru mendapatkan laporan soal kejadian itu saat sedang berkunjung ke PT Pindad (Persero) di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

"Bapak Presiden langsung meminta Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay agar kedua ibu tersebut dapat bertemu Bapak Presiden di rumah makan," ujar Bey.

Namun, hingga Presiden dan rombongan selesai makan, kedua ibu tersebut tidak berhasil ditemukan sehingga tidak bisa dihadirkan di rumah makan.

Bey mengatakan, Presiden Jokowi juga telah menerima laporan mengenai pesan yang akan disampaikan oleh kedua ibu tersebut.

Adapun pesannya yakni meminta bertemu perwakilan liga atau PSSI untuk menyuarakan rasa ketidakadilan atas vonis ringan terkait Kanjuruhan yang melukai hati keluarga yang ditinggalkan.

Mengutip Tribunnews.com dengan judul Jokowi Minta Erick Thohir Tindaklanjuti Aspirasi Keluarga Korban Kanjuruhan.

Viral Keluarga Korban Adu Mulut dengan TNI/Polri Saat Ingin Bertemu Jokowi

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan gagal bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Malang, 24 Juli 2023. 

Pasalnya, keluarga korban justru dihalang-halangi oleh aparat TNi dan Polri. 

Devi Athok, salah satu keluarga korban yakni ayah dari dua anaknya yang meninggal pada tragedi 1 Oktober 2022 merasakannya sendiri. 

"Tadi saya mau ditangkap dari pihak kepolisian dan TNI, cuma pakai kaos bergambar kedua anak saya, nggak bawa tulisan, jalan saja mau ditangkap," ucap Devi Athok ketika dikonfirmasi. 

Bahkan ia merasa tidak dapat bergerak dengan leluasa. Di mana pun pergerakan Devi, ia selalu dipantau hingga dibuntuti. 

Tak hanya di luar rumah saja, Devi mengaku sejak pagi rumahnya sudah didatangi oleh petugas, baik yang berseragam maupun tidak. 

Devi Athok menunjukkan kaus bergambar kedua anaknya yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan.
Devi Athok menunjukkan kaus bergambar kedua anaknya yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. (SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

"Saya keluar rumah pun diikuti, saya bahkan minta petugas yang berjaga untuk masuk saja," papar Devi yang tinggal di Kecamatan Bululawang.Devi mengaku tidak ingin melakukan aksi demo pada kunjungan Jokowi ke Pasar Bululawang. 

Ia hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait kejelasan kasus Tragedi Kanjuruhan

"Maksud kami tidak ingin demo atau orasi, kami hanya ingin menyampaikan aspirasi, bagaimana proses hukum Tragedi Kanjuruhan terutama laporan model B," sebutnya. 

Menurutnya, laporan model B yang ia buat di Polres Malang masih dalam proses penyelidikan. Ia berharap laporannya segera menuju ke tahap penyidikan. 

Selain itu, Devi juga akan menyampaikan ke Jokowi untuk tidak membongkar stadion sebelum dilakukan rekonstruksi. Di mana, pada minggu kedua Agustus mendatang, rencananya stadion akan mulai direnovasi. 

Selain itu, beredar sebuah video para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sedang beradu mulut dengan para aparat yang sedang bertugas. 

Di mana saat itu sebanyak 20 keluarga korban sudah berdiri di pinggi Jalan Raya sebelum Pasar Bululawang untuk menanti Jokowi. 

Saat itu, para keluarga membawa foto korban Tragedi Kanjuruhan beserta tulisan yang berisikan aspirasi mereka. 

Namun, dalam hal ini aparat justru melarang mereka membentangkan foto dan tulisan bahkan saat Jokowi belum sempat tiba di pasar. 

"Ya, tadi sempat ramai , kita dihalang-halangi, ditarik-tarik. Kami ini ingin keadilan. Katanya ini mengganggu keamanan," ucapnya. 

Atas kejadian yang ia alami hari ini beserta para keluarga korban lainnya, Devi berencana akan melaporkannya ke pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).(SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved