Berita Malang Hari Ini

Kisruh Seragam Mahal di Kota Malang, Sutiaji: Asal Jangan Pakai Kaus Oblong di Sekolah

Wali Kota Malang, Sutiaji menyinggung soal mahalnya seragam sekolah dalam pertemuan dengan perwakilan sekolah dan siswa di Aula SMPN 20 Kota Malang

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Pertemuan perwakilan sekolah dan siswa di Aula SMPN 20 Kota Malang, Jumat (28/7). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyinggung soal mahalnya seragam sekolah dalam pertemuan dengan perwakilan sekolah dan siswa di Aula SMPN 20 Kota Malang, Jumat (28/7).

Sutiaji minta koperasi sekolah tidak menjual seragam sekolah melebihi harga pasaran.

"Masio gak seragam gak popo kok (meski tidak seragam tidak apa-apa). Asal jangan memakai kaus oblong di sekolah. Yang penting niatnya sekolah," jelas Sutiaji.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang pun mewanti-wanti sekolah tidak mewajibkan pembelian seragam sekolah di koperasi.

Disdikbud akan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang mengeluarkan mewajibkan pembelian seragam di sekolah.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menyatakan tidak ada regulasi yang mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Warga bisa melapor ke Disdikbud bila menemukan sekolah yang mewajibkan pembelian seragam di sekolah.

"Saya pasti akan datangi sekolah itu, dan saya akan beri tindakan kepala sekolahnya," ujar Suwarjana kepada SURYAMALANG.COM.

Pemkot Malang akan mengalokasikan dana dari APBD untuk kain seragam sekolah gratis.

Seragam sekolah gratis itu untuk siswa dari keluarga tidak mampu, baik siswa di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Tahun ini Pemkot menyediakan 2.500 setel seragam untuk siswa dari keluarga tidak mampu.

Mekanismenya, wali murid melapor ke kepala sekolah soal ketidakmampuan untuk membeli seragam.

Kemudian kepala sekolah melapor ke Disdikbud Kota Malang untuk menindaklanjuti pemberian seragam.

"Wujudnya seragam jadi. Kami sudah siap. Ada seragam pramuka, seragam merah-putih, dan seragam biru-putih. Masyarakat jangan malu melapor ke kepala sekolah," tandasnya.

Baru-baru ini beredar kabar SMP negeri di Kota Malang yang mewajibkan pembelian seragam seharga Rp 1.250.000 untuk ukuran normal dan Rp 1.325.000 untuk ukuran besar.

Anggota DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi mengaku pernah menerima aduan dari warga yang diminta untuk membayar uang seragam seharga Rp 1,5 juta. Arif menilai permintaan itu sangat keterlaluan karena memaksa wali murid untuk beli seragam sekolah.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved