Bripda Ignatius Terbukti Tertembak Senjata Ilegal, Dugaan Keluarga Mulai Terjawab Sempat Ditutupi

Bripda Ignatius terbukti tertembak senjata ilegal, kecurigaan keluarga mulai terjawab sempat ditutupi.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Dok Pribadi/ TribunBengkulu.com/TribunPontianak.com
Keluarga Bripda Ignatius (kiri), Bripda Ignatius (kanan). Bripda Ignatius terbukti ditembak senjata ilegal, kecurigaan keluarga mulai terjawab sempat ditutupi. 

"Mereka dalam kondisi mabuk," kata Pandi dikutip Kompas TV.

Pandi dapat memastikan Bripda Ignatius kala itu tidak ikut mabuk.

"Anak saya tidak mabuk, dari mulutnya tidak tercium bau alkohol," tegas Pandi.

Pandi mengatakan tiga senior Bripda Ignatius di Densus 88 tersebut diduga menawarkan putranya untuk ikut dalam bisnis senjata api.

Merasa takut, Bripda Ignatius kemudian menolak ajakan seniornya.

Diduga kemudian terjadi cekcok yang berujung Bripda Ignatius tewas tertembak.

"Ketiga pelaku ini datangi kamar anak saya," ucap Pandi.

"Mereka diduga ada urusan bisnis senjata api, anak saya mungkin ditawari anak saya mungkin menolak, karena tahu itu barang ilegal,"

"Yang terjadi disitu mungkin jadi cekcok. Nah akibatnya anak saya jadi korban," imbuhnya.

Pandi menjelaskan akibat ledakan senjata api tersebut, leher anaknya tertembak peluru.

Peluru tersebut lalu menebus ke telinga Bripda Ignatius.

"Tidak lama kemudian si pelaku mengambil senpi di tasnya dan meledak lalu mengenai leher anak saya lalu tembus ke telinga, lalu tembus ke dinding lagi," kata Pandi.

Pandi menegaskan selama ini anaknya tidak pernah bercerita soal bisnis senjata api.

Sempat Ditutup-tutupi

Kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco, di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu, (23/7/2023) ternyata sempat ditutup-tutupi. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved