Bripda Ignatius Terbukti Tertembak Senjata Ilegal, Dugaan Keluarga Mulai Terjawab Sempat Ditutupi

Bripda Ignatius terbukti tertembak senjata ilegal, kecurigaan keluarga mulai terjawab sempat ditutupi.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Dok Pribadi/ TribunBengkulu.com/TribunPontianak.com
Keluarga Bripda Ignatius (kiri), Bripda Ignatius (kanan). Bripda Ignatius terbukti ditembak senjata ilegal, kecurigaan keluarga mulai terjawab sempat ditutupi. 

Kuasa Hukum keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco, Jelani Christo mengatakan keluarga awalnya hanya dikabari Ignatius tengah sakit keras.

Namun setelah mengatakan anaknya sakit keras, kemudian Bripda Ignatius dikabarkan meninggal dunia.

Alih-alih sakit keras, Bripda Ignatius ternyata tewas di tangan rekan seniornya.

“Terkait dengan ini bahwa pada hari Minggu orang tua korban mendapatkan telepon dari Mabes Polri anaknya mengalami sakit keras" jelas Jelani Christo. 

"Sehingga diundang, diminta datang ke Jakarta, tapi setelah di Jakarta, anaknya tidak bernyawa dan dia bukan sakit keras tapi pembunuhan yang dilakukan rekannya, sesama densus 88,” imbuhnya.

Ketua tim hukum keluarga korban Jelani Christo menjelaskan kematian Bripda Ignatius bukan sakit keras tapi terjadi karena penembakan, karena dari leher tembus ke sebelahnya.

“Kami sebagai tim hukum dari keluarga minta kasus ini diungkap. Tokoh-tokoh dayak juga mengutuk keras kejadian ini,” ungkap Jelani Christo.

Klaim Polisi dan Juru bicara Densus 88

Sedangkan klaim dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan insiden itu terjadi akibat kelalaian yang diduga dilakukan kedua tersangka.

"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF," katanya Selasa (26/7/2023).

Lalu juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar memastikan korban bukan ditembak melainkan tertembak senjata api dari dua tersangka.

"Tidak ada penembakan," kata Aswin saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7/2023).

Aswin mengatakan Bripda Ignatius tertembak oleh salah satu rekannya saat mengeluarkan senjata api dari dalam tas.

Senjata api itu disebut milik Bripka IG, namun belum dijelaskan siapa yang mengambil senpi tersebut.

"Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved