Berita Malang Hari Ini

Dulu Semrawut, Kini Kabel Telkom di Kayutangan Kota Malang Sudah di Bawah Tanah

"Hari ini sebagai penanda bahwa kabel di Kayutangan sudah masuk di bawah tanah," jelas Sutiaji pada wartawan usai pemotongan tiang.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
sylvianita widyawati
Wali Kota Malang Sutiaji dan Kepala Telkom Malang Sonny Hidayat secara seremonial mengikuti pemotongan tiang Telkom di Jalan Basuki Rahmad, Kayutangan, Minggu (30/7/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji dan Kepala Telkom Malang Sonny Hidayat secara seremonial mengikuti pemotongan tiang Telkom di Jalan Basuki Rahmad, Kayutangan, Minggu (30/7/2023).

Lokasinya di depan Toko Riang. Di sana ada beberapa tiang berdekatan. Tiang Telkom bertanda merah putih. "Hari ini sebagai penanda bahwa kabel di Kayutangan sudah masuk di bawah tanah," jelas Sutiaji pada wartawan usai pemotongan tiang.


Namun masih banyak tiang provider lain yang berdiri di sepanjang Kayutangan. Termasuk tiang PLN. Ia menyatakan, saat bertemu Eric Tohir, Menteri BUMN di Malang, hal itu juga disampaikan.

Tujuannya agar BUMN lain bisa meniru PLN. Ia menargetkan, untuk PT Telkom, sampai 17 Agustus sudah bisa bersih tiangnya di kawasan Kayutangan. Rencananya, kawasan lainnya menyusul. Prioritas Pemkot Malang termasuk di kawasan Alun-Alun. 


"Di Blimbing, kawasan Sabillilah, Borobudur juga banyak. Tapi rencananya ke Kayutangan dulu karena kawasan wisata. Lalu Alun-alun," jawab Sutiaji. Ditambahkan Sonny, pihaknya tidak grogi dalam kegiatan pemotongan tiang itu karena kabel di Kayutangan sudah masuk ke bawah tanah. Ada sebanyak 49 tiang Telkom dari Kayutangan sampai depan RSSA Malang. Ketika tiang itu dipotong, kondisi bagian dalamnya sudah kosong.


"Kalau masih ada tiang merah putih belum dipotong, sampaikan ke kami," jawab Sonny. Kabel ditanam saat ada proyek Pemkot Malang disana. Sehingga provider tinggal mengisi kabel fiber optik di polongannya. Pemkot Malang sendiri sudah merencanakan lama. Tapi kemudian ada pandemi Covid-19. Namun PT Telkom tetap merencanakan anggarannya.


"Saya yakin semua provider menunggu polongannya itu. Dan memasukkan kabelnya," jawab Sonny. Namun ia enggan menyebut nomimal anggarannya karena khawatir provider lain grogi. Jadi ketika dilakukan penanaman kabel dibawah tanah lalu, pihaknya melakukan backingan agar pelanggan tidak terganggu layanannya. "Jadi jalur back up dulu, baru kabel turun. Tingkat kesulitan banyak memang karena jaringan ke pelanggan harus hidup. Kami tidak bisa memutuskan 1 menitpun," jelas dia.


Menurut Sutiaji, dalam tiang Telkom, kadang ditempel kabel banyak provider. Ketika ditertibkan, banyak yang tidak mengaku. Ketahuannya saat kabel diputuskan itu, konsumen mengeluh. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved