Berita Malang Hari Ini

Bank Tugu Artha Butuh Suntikan Modal Lebih dari Rp 15 Miliar

Bank Tugu Artha milik Pemkot Malang membutuhnya suntikan modal di atas Rp 15 miliar untuk bisa mengembangkan usahanya.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/beni
Wali Kota Malang, Sutiaji bersama wakilnya, Sofya Edi Jarwoko memotong tumpeng wujud perayaan ulang tahun ke-72 PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang di Hotel Santika, Kota Malang, Senin (31/7/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Bank Tugu Artha milik Pemkot Malang membutuhnya suntikan modal di atas Rp 15 miliar untuk bisa mengembangkan usahanya. Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perusahaa Perseroan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Tugu Artha Sejahtera, pada Pasal 17 dijelaskan modal dasar PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang ditetapkan sebesar Rp 15 miliar.

Wali Kota Malang, Sutiaji menilai suntikan modal Rp 15 miliar tersebut perlu ditingkatkan. Nilai yang ia sebutkan bisa mencapai Rp 50 miliar. Saat ini, Bank Tugu Artha tengah banyak berbenah untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar. Dijelaskan Sutiaji, pada semester ganjil 2023 ini, PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang telah mendapatkan keuntungan yang nilainya sama dengan setahun penuh pada 2022.

"Sudah BEP dari Rp 15 miliar itu. Informasi yang kami terima, pada semester ganjil ini, pendapatannya sama dengan setahun yang lalu. Saya memiliki keyakinan pendapatan ini akan bertambah hingga akhir tahun," ujar Sutiaji setelah meresmikan program layanan virtual account & mobile collection Bank Tugu Artha, Senin (31/7/2023).

Sutiaji menegaskan, Bank Tugu Artha telah banyak berbenah saat ini. Oleh sebab itu, perlu dukungan pendanaan agar program-program yang dijalankan bisa maksimal. Kehadiran virtual account & mobile collection adalah salah satu upaya bank untuk menjangkau masyarakat Kota Malang lebih luas.

"Dulu masih konvensional, tapi sekarang meyesuaikan tuntutan pasar. Bahwa di Kota Malang ini ada Bank Tugu Artha, tempatnya di Jl Borobudur. Penyertaan modal itu bisa bertahap. Di Perda kami, penyertaan modal berapa, Rp 15 miliar. Ke depan, saya kira dipatok yang besar. Perbankan juga bisa mengandalkan penyertaan modal di luar kami. Mudah-mudahan tahun ini pendapatan bersih sampai Rp 3 miliar," kata Sutiaji.

Ketua Komisi B, Trio Agus Purwono menyatakan dukungannya jika ingin ada suntikan penyertaan modal yang lebih untuk PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang. Menurutnya, penyertaan modal yang banyak akan mendukung program bank menjangkau masyarakat pelaku UMKM. Adanya anggaran yang cukup diharapkan bisa membuat bunga lebih rendah sehingga pelaku UMKM bisa mengakses keuangan di Bank Tugu Artha.

"Kami sangat mendukung upaya dari BPR untuk terus berkembang. Kami juga mendukung ada penyertaan modal yang lebih ke BPR. Selama ini nilainya Rp 15 miliar. Ada segitu dan sudah habis. Artinya pemerintah tidak bisa memberikan penyertaan modal lagi sampai ada perubahaan Perda. Kalau memang berkembang, kami siap mengkaji untuk penyertaan modal antara Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar," ujarnya.

Trio juga ingin PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang melakukan inovasi serta pendekatan kepada pelaku UMKM di Kota Malang. Kerjasama dengan Pemkot Malang dan pihak luar perlu diperkuat agar jaringannya semakin luas.

"Kerjasama di dalam juga dikuatkan, jadi bagaimana agar setiap anggaran APBD atau belanja, bisa melibatkan BPR. Dengan adanya penyertaan modal yang baik, ada keberpihakan pemerintah terhadap UMKM, wujudnya bisa bunga yang murah sehingga terjangkau oleh pelaku UMKM. Bagi pelaku UMKM, mereka sangat ingin mengembangkan usahanya," kata Trio.

Belum Sebanding

Direktur Utama PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, Nyimas Nunin Anisah Baidury mengatakan pihaknya tengah berbenah banyak hal. PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang telah menginjak usia ke-72 tahun, di usia yang sudah tua tersebut, masih banyak hal yang perlu dikembangkan agar bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

"Saat ini kami berbenah dan berkembang lebih baik. Kami juga telah memiliki kantor layak untuk bekerja, terutama di dalam hal pelayanan masyarakat. Terutama sektor ekonomi dan UMKM. BPR telah memasuki usia ke-72 tahun. Usia kami sudah tua, namun semangat masih sangat kuat untuk maju membesarkan BPR. Melayani masyarakat dan memajukan ekonomi di Kota Malang. 72 tahun adalah jalan yang panjang, kami sempat seperti mati suri, kemudian aktif lagi pada 2006," ungkapnya.

Diakui Nyimas, posisi Bank Tugu Artha masih belum sebanding dengan bank konvensional lainnya. Meski begitu, dirinya memiliki optimisme tinggi untuk bekerja dan bersaing dengan yang lain. Suntikan modal bisa menjadi salah satu dukungan untuk menggairahkan semangat kerja.

"Posisi kami Memang belum seberapa dibanding bank lain, tapi kami tetap melakukan terobosan baru untuk pencapaian yang lebih baik. Salah satunya produk virtual account & mobile collection. Kami berharap kepada Pemkot Malang agar terus mendukung kami," katanya.

Wahyuning Widianti pelaku UMKM di Kota Malang menyatakan sangat terbantu dengan adanya program-program di Bakn Tugu Artha. Dirinya bisa terlepas dari jerat hutang dan mulai mengembangkan usaha kuenya. 

"Saya pedagang kue. Saya mengucapkan terima kasih kepada Sutiaji dan BPR, yang telah membantu saya lepas dari rentenir. Saya sudah bisa melunasi hutan selama setahun di samping itu, usaha meningkat. Bank Tugu Artha bisa meminjam dan meningkatkan usaha kue saya. Saya sangat terbantu sekali," ujarnya.

Wahyuning mengaku terjerat hutang Rp 2 juta. Bagi dia, angka tersebut cukup tinggi. Kemudian ada bantuan dari Bank Tugu Artha sebesar Rp 5 juta. Dari uang itu, ia bisa melunasi hutang sekaligus mengembangkan usaha dari modal yang ada, yakni sebanyak R 3 juta.

"Saya dulu harus bayar Rp 30 ribu setiap hari. Sekarang sudah lunas dan alhamdulillah meningkat. Saya tidak ingin pinjam ke rentenir lagi karena sudah ada Bank Tugu Artha," tegasnya. (Benni Indo) 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved