Berita Viral
Viral Foto Santriwati Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS Ponpes di Magetan, Heboh Sampai Didatangi Polisi
Beredar foto santriwati tenteng airsoft gun saat MPLS Pondok Pesantren di Magetan viral di media sosial. Polisi sampai turun tangan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Beredar foto santriwati tenteng airsoft gun saat MPLS Pondok Pesantren di Magetan viral di media sosial.
Bahkan, foto satriwati tenteng airsoft gun itu membuat heboh sampai akhirnya didatangi polisi.
Diduga foto tersebut diambil pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di salah satu pesantren di Magetan, Jawa Timur.
Dari beredarnya foto tersebut, pondok pesantren itu pun didatangi pihak kepolisian.
Foto sejumlah santriwati sebuah pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur menenteng Airsoft Gun pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), beredar di media sosial.
Tak hanya itu, para santriwati tersebut juga terlihat mengenakan rompi antipeluru.
Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan membenarkan bahwa para santriwati itu berasal dari pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur.
“Iya itu santriwati yang berasal dari pondok pesantren Magetan,” ujar Muhammad Ridwan melalui sambungan telepon, Minggu (30/07/2023).

Baca juga: Aas TKW di Arab Nangis-nangis Minta Jokowi Ingin Dipulangkan, Curhat Diperlakukan Tak Manusiawi
Baca juga: Kabar Tante Ernie Si Pemersatu Bangsa Ceraikan Suami Sejak 2022, Temukan Bukti Transfer ke Pelakor
Muhammad Ridwan juga membenarkan bahwa santriwati tersebut menenteng airsoft gun saat melaksanakan kegiatan MPLS.
”Jadi sekolah itu menggandeng Event Organizer (EO) dari Solo untuk melaksanakn MPLS.
Jadi senjata yang dibawa anak anak itu airsoft gun,” imbuh dia.
Kapolres Magetan mengklaim telah mendatangi pondok pesantren tempat para santriwati itu menimba ilmu untuk meminta penjelasan.
“Kita sudah mendatangi pesantren tersebut dan meminta keterangan.
Mereka ini melakukan inovasi dengan kegiatan menembak menggunakan airsoft gun.
Katanya agar mereka lebih fokus,” ucap dia.
Dai keterangan pengurus pondok pesantren, kegiatan menembak dengan menggunakan airsoft gun rencananya akan dijadikan kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Muhammad Ridwan mengungkapkan, penggunaan airsoft gun harus memenuhi sejumlah aturan seperti perizinan dan usia.
“Mereka masih ekshibisi, masih mencoba kalau pesantrennya itu ada kegiatan ekskul belajar menembak.
Tapi sesuai aturan kan tidak boleh, karena usia mereka di bawah 17 tahun dan itu harus ada izinnya,” tandas Kapolres Magetan.
Mengutip Kompas.com dengan judul "Foto Santriwati di Magetan Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS Beredar.
Kisah Lain: Tangis Santriwati, Dilecehkan Pimpinan Ponpes, Kini Trauma
Seorang santriwati di pondok pesantren di Labangka, Sumbawa menangis ceritakan perlakuan buruk yang dialaminya.
Santriwati berinisial FA (13) ini menangis lantaran telah dilecehkan oleh pimpinan pondok pesantren tempat ia menuntut ilmu.
Pria yang selama ini dipanggilnya abah justru tega melecehkannya.
Kejadian ini pertama kali dialaminya pada Mei 2023 saat sang pimpinan pondok pesantren mendadak masuk ke kamarnya.
Abah memanggilnya dengan alasan ingin memperlihatkan jam tangan.
"Saya lihat jam tangan kemudian Abah tiba-tiba ikuti dari belakang dan hendak masuk ke dalam kamar.
Saya kaget dan langsung menutup pintu namun Abah paksa saya untuk buka pintu dan masuk ke dalam kamar asrama.
Lalu Abah menutup pintu hingga saya terjatuh," kisah FA.
Ia tidak mampu lagi menahan tangis, air matanya jatuh begitu saja.
Saat masuk ke dalam kamar, Abah mengancam dan mendekati FA.
Terduga pelaku lalu memeluknya.
FA memohon agar Abah tidak melakukan perbuatan tidak senonoh kepadanya.
Karena dikuasai hawa nafsu, terduga tidak menggubris perkataan FA.
Terduga membekap mulutnya.
"Saya mohon kepada Abah jangan ginikan.
Masa depan saya masih panjang.
Tapi si Abah tidak mau mendengarkan ucapan saya berkali-kali saya berteriak minta tolong sama teman-teman," ucap FA.
"Abah sempat memegang mulut saya, sambil berkata diam kamu.
Namun dirinya terus berteriak dan membentak, lalu abah langsung keluar" katanya.
Pada malam hari Ia menceritakan hal tersebut kepada ustazah.
"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok itu, takut," sambil terisak FA mengatakan ingin pindah sekolah.
"Saya dilecehkan, alasan Abah obati dengan ruqyah," kata FA. Pada malam hari, ia menceritakan hal tersebut kepada ustadzah.
Atas peristiwa tersebut, ia mengalami sakit dan Abah berpura-pura mengobatinya dengan dalih melakukan ruqyah.
"Abah pura-pura obati kaki saya.
Abah pegang kaki saya dan tangan terus naik meraba tubuh ke atas.
Saya berteriak," ucap FA.
Keesokan harinya, terduga pelaku kembali masuk ke dalam kamar asrama dan mencoba memeluknya.
Ia berteriak lagi. Namun temannya mengira ia kesurupan.
"Saya dikira kesurupan dan bercanda sama teman-teman," sebutnya.
Setelah itu, ia dan teman-temannya kabur dari ponpes lewat jendela.
Ancaman dari abah sempat dilontarkan ingin memukul.
"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok.
Saya takut di sana," Ia mengulang lagi kata yang sama.
Ia kembali mengingat kejadian pilu tiap kali berada di Pondok.
FA sudah tidak kuat lagi.
Ia ingin bersekolah di tempat lain.
Tak disangka, apa yang dialami FA ternyata dialami pula oleh temannya yang lain.
Bahkan ada yang dipegang payudara hingga ditindih oleh pimpinan pondok tersebut.
Hingga kemudian mereka sepakat untuk kabur dari pondok bersama.
Sebelumnya, pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, diduga mencabuli 29 santriwati.
Mereka sempat kabur dari ponpes lewat jendela dan berlari ke rumah salah satu guru yang berlokasi di belakang pondok.
Saat ini terduga KH (36) selaku pimpinan pondok sudah diamankan di Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
foto satriwati tenteng airsoft gun
santriwati
senjata airsoft gun
airsoft gun
MPLS
Pondok Pesantren di Magetan
pondok pesantren
polisi
berita viral
viral
Kapolres Magetan
AKBP Muhammad Ridwan
Magetan
SURYAMALANG.COM
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Siapa Dave Laksono? Anggota DPR Viral Didemo Akhiri Rapat Ingin Cepat Pulang, Anak Politisi Kawakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.