Berita Probolinggo Hari Ini

Gara-gara Masak Air, Warga Probolinggo Kehilangan Harta Rp 50 Juta, Rumah Hangus Dilalap Api

Gara-gara Masak Air, Warga Probolinggo Kehilangan Harta Rp 50 Juta, Rumah Hangus Dilalap Api

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Danendra Kusuma
Petugas Damkar Kabupaten Probolinggo melakukan proses pembasahan di lokasi kebakaran, Sabtu (19/8/2023). 

SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Ponsel yang digenggam Ike Susiati (44) terus berdering. Satu per satu panggilan telepon dari para kerabatnya itu pun lantas ia jawab dengan raut wajah gundah.

Kegelisahan itu muncul lantaran rumah yang ditinggali ayah dan ibunya, di Dusun Krajan, Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, baru saja dilalap api.

Dalam percakapan, Ike lantas menceritakan kondisi rumah yang ditinggali orang tuanya itu.

Dia juga tampak memanfaatkan fitur video call pada aplikasi gawai sembari menunjukkan lokasi agar kerabat mengetahui dengan jelas dampak kebakaran.

"Rumah orang tua saya terbakar," kata Ike kepada kerabat di sambungan telepon.

Ike bercerita peristiwa kebakaran yang melanda rumah orang tuanya terjadi sekira pukul 09.30 WIB, Sabtu (19/8/2023).

Insiden kebakaran ini bermula tatkala sang ibu, Suciati (67), memasak air di dapur.

Sembari menunggu air matang, Suciati melakukan aktivitas lain, yakni membuka toko kelontong yang berdampingan dengan rumah.

Tak lama toko buka, dua pelanggan datang untuk membeli dagangan Suciati.

Suciati lantas melayani dua pelanggan tersebut.

"Sibuk melayani pelanggan, ibu lupa kalau memasak air."

"Sementara, ayah, Maksum (70), sedang berada di sawah."

"Yang tinggal di rumah hanya ibu dan ayah."

"Kami, anak-anaknya, tinggal di rumah lain bersama keluarga masing-masing," terangnya.

Gayung bersambut, tiba-tiba kepulan asap hitam tebal menyelinap hingga ke rumah saudara korban.

Ponakan korban menyadari ada yang tak beres.

Dia menelusuri sumber asap hitam itu.

Rupanya, asam hitam itu keluar dari kompor tempat Suci merebus air yang dilumat api.

"Kata ponakan api kala itu sudah membesar dan menjilat-jilat."

"Ponakan saya pun berteriak," paparnya.

Teriakan keponakan korban terdengar oleh para tetangga.

Melihat kobaran api, para warga bahu-membahu melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya.

"Yang terbakar dua ruang dapur, gudang berisi kayu, kardus, dan sepeda angin."

"Api juga merembet ke plafon kamar," ucapnya.

"Barang di gudang dan dapur hangus terbakar."

"Kerugian yang kami alami ditaksir Rp 50 juta."

"Beruntung, ayah, ibu, dan saudara selamat tanpa luka. Ini ujian bagi kami," tambah anak pertama korban ini.

Tetangga korban, Sukarni (58) menyebut mengetahui peristiwa kebakaran, para warga buru-buru membantu memadamkan api.

Warga menyiram kobaran api menggunakan air yang ditampung dalam ember.

"Kami berusaha memadamkan api dengan alat sederhana."

"Beberapa warga lain menghubungi petugas Damkar Kabupaten Probolinggo."

"Api tak kunjung dapat dipadamkan," ungkapnya.

Mendapat laporan warga, personel Damkar Kabupaten Probolinggo langsung tancap gas ke lokasi kebakaran.

Satu unit mobil damkar dan tujuh personel Damkar dikerahkan.

"Kami mendapat laporan kejadian kebakaran di Desa Sebaung pukul 10.11 WIB."

"Setibanya di lokasi kami langsung melakukan pemadaman api."

"Kobaran api dapat dipadamkan dengan kurun waktu 1,5 jam," tandas anggota Damkar Kabupaten Probolinggo, Beny Endro.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved