Berita Surabaya Hari Ini
Agar Pasien Kaya Tak ke Luar Negeri, Locus Medical Hub Hadirkan Co-Working Space
Locus Medical Hub melengkapi seluruh layanannya dengan teknologi Digital Health seperti rekam medis berbasis elektronik.
Locus Medical Hub melengkapi seluruh layanannya dengan teknologi Digital Health seperti rekam medis berbasis elektronik.
Reporter: Nur Ika Annisa
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Locus Medical Hub menghadirkan co-working space atau rumah bagi para dokter di Surabaya yang terintegrasi dengan layanan medis.
Layanan Klinik SubSpesialistis dengan konsep doctors office suites ini disebut pertama hadir di Indonesia.
CEO Locus Medical Hub Prof. Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan, kehadiran co-working space bagi para dokter atau rumah dokter tersebut guna memfasilitasi pasien mencari kantor dokter dan membutuhkan layanan lanjutan.
“Kami lahir menjadi rumah kita bersama, konsep doctor office pertama di Indonesia dimana tempat mereka sehari-hari berkantor. Dengan mengusung konsep ini, juga bermuatan jadi co-working space apabila pasien membutuhkan layanan lanjutan di rumah sakit rekanan kami,” kata Prof. Hananiel Prakasya Widjaya saat melaunching Locus Medical Hub Beauty and Wellness di Ciputra World Office Surabaya Lantai 6, Rabu (23/8/2023).
Kehadiran Locus Medical Hub ini diharapkan dapat mendukung kampanye pemerintah terkait peningkatan layanan kesehatan dalam negeri guna mengurangi jumlah pasien dalam berobat ke luar negeri.
Sebab saat ini, Indonesia tengah melakukan transformasi kesehatan Indonesia seiring peningkatan jumlah kunjungan pasien berobat ke luar negeri.
Baca juga: Maksud Pemkot Surabaya Rancang Wisata Medis

Setiap tahun disebut ada sekitar 1 juta jumlah pasien dan di atas 2 juta kunjungan pasien pergi ke luar negeri untuk keperluan kesehatan.
“Itu terus meningkat angkanya. Paling mudah dalam setiap penerbangan seperti ke Singapura atau Malaysia, dengan mudah kita melihat pasien membawa dokumen diagnostik, MRI atau CT Scan,” kata Prof. Hananiel.
Sehingga, kehadiran co-working space dokter ini dapat menjadi pilihan kantor para dokter dengan layanan komprehensif. Tempat para dokter sehari-hari berada di kantor.
“Salah satu motif ke luar negeri karena sulit mencari dokter, jam berapa, ada di rumah sakit mana dan sangat jarang ada dokter yang stay di satu tempat kemudian menjadikan tempat itu sebagai kantor,” katanya.
Layanan di sini terintegrasi dengan fasilitas penunjang seperti doctors office clinics, layanan penunjang medis, ruangan tindakan bedah minimal, dan layanan rehabilitasi medik berfokus di Neuro dan Ortho Rehabilitation.
Apabila pasien membutuhkan layanan di rumah sakit, maka dokter Locus Medical Hub disebut dapat menanganinya melalui rumah sakit partner Locus Medical Hub dengan didampingi Liaison Officer.
Prof. Hananiel mengatakan, co-working space dokter ini memiliki layanan unggulan berbasis brand yang menjadi jejaring unggulan di rumah sakit.
Seperti kortex Indonesia yang memberikan layanan bedah saraf personal yang didukung oleh fasilitas teknologi canggih dan sentuhan budaya lokal.
Layanan Spesifik yang ditangani adalah kasus di otak dan saraf kejepit di tulang belakang.
“Profil pasien di kortex lebih dari 55 persen berasal dari luar kota Surabaya dan tiga persen dari luar negeri,” ungkapnya.
Kedua adalah scope yang fokus dalam layanan Orthopedi untuk penanganan cedera atau trauma otot, tulang, sendi, ligament dan tendon.
Kemudian ada aksis yang yang menangani pada bidang Neuro Ortho Rehabilitation, melengkapi kebutuhan pasien tulang belakang, cedera panggul dan lutut.
Ada pula Asha IVF sebagai pusat layanan fertilitas dan teknologi reproduksi terkemuka
menyediakan layanan dengan standar medis yang tinggi.
Locus Medical Hub melengkapi seluruh layanannya dengan teknologi Digital Health seperti rekam medis berbasis elektronik.
Kemudian penggunaan teknologi Telemonitoring sehingga dapat memantau kondisi penyakit meskipun pasien ada di rumah.
Selain itu, teknologi AI untuk memudahkan pengambilan keputusan lebih akurat, serta Chatbot untuk berkomunikasi dengan pasien.
“Model ini menjadi pertama di Indonesia yang kami harapkan menjadi inspirasi di kota lainnya dimana konsep medical tourism kami percaya bukan hanya menggabungkan kesehatan dengan wisata semata tapi clinical excellence,” ungkapnya.
Hadir pertama di Surabaya, Locus Medical Hub didukung oleh pemerintah Kota Surabaya untuk menjawab kebutuhan Wisata Medis dari berbagai daerah dan negara tetangga.
Mewakili Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan kehadiran Locus Medical Tourism dapat menunjang medical tourism yang tengah direncanakan oleh Pemkot Surabaya.
“Masyarakat Surabaya tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mengatasi masalah kesehatan. Harapannya juga bisa menjadi contoh klinik yang lain,” tutupnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.