Berita Malang Hari Ini

Apa Itu Difteri, Penyakit yang Bikin Kota Malang Menjadi Berstatus KLB Sejak Juli 2023?

- Apa itu difteri? Penyakit ini yang membuat Kota Malang menerapkan status KLB atau Kejadian Luar Biasa sejak Juli 2023. Informasi dari berbagai sumbm

Editor: Adrianus Adhi
healthmap.org
Ilustrasi : bakteri penyebab difteri. 

Penanganan pasien difteri bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tata cara umum dan tata cara khusus.

Baca juga: Pelajar SDN Model Terima Imunisasi ORI Difteri

Komplikasi terjadinya difteri akan menyebabkan beberapa hal sebagai berikut:

- Menyebabkan kelainan jantung

- Menyebabkan gagal ginjal

- Saluran napas tertutup

- Kehilangan kemampuan bergerak (lumpuh)

- Infeksi pada paru-paru

Pencegahan terjadinya difteri dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

- Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis) sebanyak lima kali saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun.

- Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi Td atau Tdap untuk anak usia di atas 7 tahun dan harus diulang setiap 10 tahun sekali, termasuk orang dewasa

Di berita sebelumnya,  Bocah berusia 8 tahun meninggal akibat difteri di Kota Malang pada 25 Juli 2023.

Baca juga: Kasus Difteri di Jawa Timur Meningkat, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Temuan kasus ini membuat Kota Malang berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak akhir Juli 2023.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar mengatakan status KLB difteri di Kota Malang berlaku sampai 29 Agustus 2023.

"Tidak ada temuan difteri di Kota Malang pada tahun lalu. Dengan adanya temuan ini, Dinkes Jatim merekomendasikan Kota Malang masuk kategori KLB. Dulu sudah pernah dinyatakan tereliminasi, sekarang terjadi kasus lagi," kata Meifta kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (29/8).

Meifta sudah lama memprediksi terjadinya KLB ini. Prediksi potensi terjadinya KLB diketahui dari tingkat imunisasi yang tidak sesuai target.

Dari target imunisasi sebesar 94,1 persen tahun 2022, tapi hanya terealisasi 84,9 persen. Sedangkan capaian pada tahun ini sebesar 52,75 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved