Berita Malang Hari Ini
Reaksi Menteri Bintang Ihwal Kasus Guru Cukur 19 Siswi SMPN 1 Sukodadi, Lamongan
Bintang Puspayoga merespons terkait oknum guru SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan yang membotaki rambut 19 siswinya.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga merespons terkait oknum guru SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan yang membotaki rambut 19 siswinya.
Pihaknya pun menyayangkan adanya kejadian tersebut. Dan pihaknya berharap, agar kasus itu tidak terulang kembali.
Dirinya menjelaskan, perlindungan terhadap anak merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Itu sudah komitmen bersama. Kalau kita bicara masalah pemenuhan dan perlindungan hak anak, itu adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya pemerintah, semua stakeholder terkait yang ada harus hadir," jelasnya kepada TribunJatim.com, Minggu (3/9/2023) saat berada di Kota Malang.
Dia menerangkan, persoalan kasus tersebut telah mendapat perhatian dari pemerintah dan pihaknya telah berkomunikasi dengan Kemendikbudristek.
"Itu sudah dalam proses, karena bagaimanapun itu terjadi di sekolah. Intervensinya ada di Kemendikbudristek, kami sudah berkomunikasi," tambahnya
Pihaknya juga akan memonitor terkait pendampingan psikis bagi para korban yang masih anak-anak tersebut.
"Itu sudah didampingi, kami juga berkaitan dengan pendampingan psikolog, semuanya itu ada kami. Untuk pendampingan anak-anak tetap kami lakukan, terkait pendampingan psikologi," tambahnya.
Lalu untuk pemberian sanksi terhadap oknum guru tersebut, merupakan wewenang langsung dari Kemendikbudristek.
"Kemudian untuk memberikan sanksi kepada gurunya, ada kewenangan dari Kemendikbudristek. Kemudian juga untuk pelakunya, dalam proses sanksi yang diberikan. Karena itu kami sudah komunikasikan dengan Kemendikbudristek," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru berinisial EN membotaki rambut 19 siswinya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sukodadi, Lamongan.
Tindakan tersebut dilakukan, karena belasan siswi tersebut tidak memakai ciput atau dalaman kerudung.
Kejadian pembotakan oleh oknum guru kepada siswi itu terjadi pada Rabu (23/8/2023). Ketika itu, para siswa akan pulang.
Akibat kejadian itu, belasan siswi yang rambutnya dicukur mengalami trauma dan memerlukan bantuan psikiater. Pendampingan psikis telah dilakukan pihak sekolah bersama dengan Dinas PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Lamongan.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.