Kebakaran Gunung Arjuno

Kebakaran Meluas Lahap Pondokan dan Kop Kopan Gunung Welirang, Warga dan Relawan Kewalahan

Meski ratusan warga dan relawan secara bergantian telah berjibaku memadamkan api sejak akhir pekan lalu, kebakaran lahan belum bisa dikendalikan

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - Guntur for SURYAMALANG.COM
Kondisi sekitar Pos Pondokan jalur pendakian Gunung Welirang yang terbakar dan kondisi api yang berkobar di malam hari , Sabtu (2/9/2023) sempat divideokan oleh relawan 

SURYAMALANG.COM , PASURUAN - Kebakan Gunung Arjuno terus meluas hingga kini merambah ke lereng gunung Welirang.

Bahkan api yang terus merambat, cepat melahap area hutan lereng gunung Welirang mengarah ke kaki gunung.

Meski ratusan warga dan relawan secara bergantian telah berjibaku memadamkan api sejak akhir pekan lalu, perluasan kebakaran lahan belum bisa dikendalikan.

Baca juga: Kebakaran Gunung Arjuno Statusnya Naik Jadi Tanggap Darurat Kebakaran, Meluas ke Wilayah Kota Batu

Guntur Pamungkas Alam, salah satu warga Tretes Pasuruan yang turut berjibaku melawan amukan api di lereng gunung Welirang menyebut sulitnya menghadapi kobaran api di lapangan.

"Kemarin Pondokan Welirang sudah kena (hangus terbakar), sekarang katanya api sudah sampai Kop Kopan," ujar Guntur pada SURYAMALANG.COM, Senin  (4/9/2023).

Pondokan merupakan salah satu lokasi ikonik di jalur pendakian Gunung Welirang dari Tretes.

Lokasi yang menjadi Pos terakhir jalur pendakian sebelum ke puncak Gunung Welirang ini memang terdapat sejumlah pondokan atau gubuk sederhana yang dijadikan tempat menginap warga pencari belerang.

Pondokan juga jadi pangkalan untuk menampung batu belerang sebelum diangkut oleh mobil Jip.

Sedangkan Kop Kopan merupakan lokasi camp di jalur pendakian gunung Welirang yang bisa disebut sebagai pos tengah-tengah antara puncak dan base camp.

Guntur mengisahkan jika ia bersama kelompok paguyuban masyarakat dan relawan sempat naik untuk berusaha memadamkan api di hari Sabtu dan Minggu (2-3/9/2023).

Saat itu jumlah warga dan relawan yang naik gunung bergotong royong memadamkan api jumlahnya mencapai ratusan.

"Warga dari Lawang dan Purwosari pas bareng bertemu saat itu kisaran 250 orang mas . Estafet, hari brikutnya ada warga dan relawan lain juga. "

"Untuk konsumsi ada dari kelurahan dan sumbangan dari tiap desa masing-masing, juga instansi dan paguyupan," papar Guntur.

Ia mengisahkan bagaimana ia bersama warga sudah tertahan di area di bawah Pondokan karena api sudah menutup jalur pendakian.

"Di hari Sabtu kami naik api sudah sampai di sekitaran Cemoro Kerep, api besar karena angin juga kencang," ungkap pria yang pernah aktif di kegiatan Pecinta Alam sebagai anggota Mapalas itu.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved