Berita Gresik Hari Ini

Derita Siswi SD Gresik Tiap Hari Dipalak Kakak Kelas, Gak Pernah Jajan Kini Buta Dicolok Tusuk Bakso

Derita siswi SD Gresik tiap hari dipalak kakak kelas, gak pernah jajan kini buta dicolok tusuk bakso.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
dok.ist
Derita Siswi SD Gresik Tiap Hari Dipalak Kakak Kelas, Gak Pernah Jajan Kini Buta Dicolok Tusuk Bakso 

SURYAMALANG.COM, - Derita siswi SD di Gresik setiap hari dipalak kakak kelas diceritakan oleh ayah korban setelah mata anaknya buta

Siswi SD di Kecamatan Menganti yang baru berusia 8 tahun tersebut juga tidak pernah jajan sebab uang sakunya selalu habis diminta pelaku. 

Puncaknya saat korban SA tidak mau memberi uang, pelaku nekat mencolok mata korban dengan tusuk bakso. 

Kini mata sebelah kanan SA buta permanen setelah sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit. 

Samsul Arif (36) ayah SA mengatakan, setiap hari anaknya membawa uang saku Rp 10 ribu.

Namun setiap berangkat sekolah, korban dipalak oleh pelaku di sekolah.

"Uangnya sering diminta paksa pelaku, pulang sekolah tidak ada sisa," kata Samsul, Sabtu (16/9/2023).

Akibatnya, SA tidak dapat jajan di sekolah karena uangnya dipalak oleh pelaku.
 
Hingga akhirnya pada 7 Agustus 2023 lalu, SA tidak memberikan uang jajannya kepada pelaku dan terjadilah insiden yang membuat matanya buta

Ketika menolak memberikan uangnya, SA dipaksa oleh pelaku dan dibawa ke lorong sekolah. 

Di sana SA menutup mata dengan tangan lalu ditusuk-tusuk pakai tusuk pentol hingga berdarah.

SA dinyatakan buta saat dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Sejak kejadian itu hingga sekarang, kurang lebih satu bulan, SA tidak mau sekolah dan minta pindah.

"Tidak mau sekolah minta pindah, tidak saya turutin, karena permasalahan belum selesai. Nanti dikira menghindar. Anak saya tetap les," kata Samsul Arif. 

Sementara itu, Kepala UPT SDN 236 Gresik, Umy Latifah enggan merespons kejadian tersebut.

Saat ditemui TribunJatim (grup Suryamalang) di sekolah, Umy langsung berjalan menghindari awak media.

"Saya punya hak untuk tidak berbicara," katanya singkat.

Samsul Arif sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Gresik pada 28 Agsustus 2023.

Kemudian Unit PPA Satreskrim Polres Gresik bersama keluarga korban telah mendatangi lokasi kejadian untuk penyelidikan kasus ini.

Polisi mengatakan, pihak sekolah langsung memberikan rekaman CCTV tersebut setelah diminta.

Saat ini, video tersebut sedang dianalisis demi mendapatkan informasi akurat terkait kasus penganiayaan tersebut.

Termasuk, mendalami rekaman CCTV sekolah yang menjadi tempat kejadian.

"Untuk rekaman CCTV-nya ini sedang dianalisis, sudah kami ambil (dari pihak sekolah)," ujar Kanit PPA Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Hepi Muslih Riza saat dikonfirmasi, Senin (18/9/2023).

Berbeda dengan versi keluarga korban yang merasa dipersulit saat minta CCTV, polisi menyebut pihak sekolah cukup kooperatif. 
 
"Kooperatif sekali, kami komunikasi dan langsung dikasihkan. Sudah kami edukasi, beri penjelasan untuk kepentingan penyelidikan (rekaman CCTV)," ucap Hepi.

Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online Ngamuk ke Penumpang, Ibu dan Anak Teriak Minta Tolong Dikunci di Mobil

Artikel Kompas.com 'Polisi Klaim Sudah Kantongi Rekaman CCTV Sekolah Buntut Mata Siswi SD'.

SA bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik, Sabtu (16/9/2023). Foto : Willy Abraham.
SA bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik, Sabtu (16/9/2023). Foto : Willy Abraham. (dok.ist)

Polisi telah mengantongi rekaman lima kamera CCTV yang terpasang di sekolahan.

Hepi menyebutkan, sudah ada beberapa orang dari pihak sekolah yang dimintai keterangan.

Salah satunya adalah Kepala Sekolah Dasar tempat korban menuntut ilmu.

"Untuk yang sudah dimintai keterangan, kepala sekolah dan wali kelas. Untuk hari ini, kami jadwalkan penjaga sekolah sama guru pengawas kegiatan lomba. Dua atau tiga orang," kata Hepi.

Polisi menjelaskan, pihak sekolah enggan memberi rekaman CCTV saat diminta oleh keluarga korban.

Menurut keterangan sekolah mereka tidak bermaksud mempersulit namun hanya memberikan rekaman pada pihak yang berkompeten.

"Pihak sekolah memang mengarahkan (keluarga) untuk koordinasi dengan Polsek (polisi). Makanya saat kami minta sekolah memberikan," kata Hepi.

Mengutip TribunVideo, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, Jawa Timur melakukan sidak di sekolah dasar (SD) Senin (18/9/2023).

Pihak Dispendik Gresik memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan dengan kondusif.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Gresik, S Hariyanto.

Hariyanto mengatakan saat ini kasus dugaan penganiayaan terhadap bocah berinisal SA masih didalami pihak kepolisian.

Dalam kasus ini, Kadispendik juga melibatkan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Gresik.

Kadispendik juga akan menggandeng dokter spesialis untuk mengawal kondisi korban.

Terlebih untuk dilakukan pemeriksaan soal penyebab korban sampai buta.

Pihaknya mengaku juga akan terus mengawal kasus tersebut dalam hal ini pemeriksaan CCTV juga akan segera dilakukan.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(TribunJatim|Willy Abraham)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved