Berita Surabaya Hari Ini
Jas Almamater Jadi Kedok 2 Maling Motor Berlagak Cari Kamar Kos, Sudah 6 Kali Beraksi
MALING MOTOR - "Iya pak biar ngak curiga. Sudah 6 kali. Punya sendiri jas itu, saya bukan alumni kampus itu. Tapi dikasih kakak saya," kata Ansori.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
"Iya pak biar ngak curiga. Sudah 6 kali. Punya sendiri jas itu, saya bukan alumni kampus itu. Tapi dikasih kakak saya," kata Ansori saat diinterogasi Kompol M Sholeh.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Jas almamater kampus jadi kedok dua maling motor untuk menyaru sebagai mahasiswa yang mencar kamar kos di Surabaya,
Kedua maling motor itu bernama Arifin (25), warga Wonokromo, Surabaya, dan M Ansori (25), warga Semampir, Surabaya.
Modusnya, seorang tersangka yang bertindak sebagai eksekutor pencurian motor berpenampilan rapi berlapis pakaian jas almamater ala remaja kuliahan.
Lalu, berkeliling di permukiman padat kosan yang berada di Kecamatan Sukolilo, Surabaya, untuk mencari sasaran motor untuk dicuri.
Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya Kompol M Sholeh mengatakan, komplotan tersebut telah beraksi di enam lokasi kawasan Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Tersangka memperoleh jaket atau jas almamater berlogo sebuah kampus ilmu ekonomi terkemuka di Kota Surabaya, dari kakaknya yang telah lulus dari sebagai sarjana.
M Sholeh menambahkan, tersangka sengaja menggunakan modus tersebut, agar menghindari kecurigaan dari warga sekitar, selama beraksi memantau dan mencuri motor korban di kosan sasarannya.
"Pengakuannya dia dapat almamater dikasih dari kakaknya. Dipakai buat mengelabui warga biar gak curiga kalau beraksi," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (20/9/2023).
Selama ini, ungkap M Sholeh, motor hasil curian langsung dijual ke seorang penadah berinisial IS yang kini profil identitasnya sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kedua tersangka merupakan residivis. Pada tahun 2022 pernah ditangkap anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, karena kasus yang sama yakni pencurian.
"Rata-rata motor curian dijual ke Madura.
Dia residivis pernah ditangkap di polrestabes. Kasus sama," pungkasnya.
Sementara itu, tersangka M Ansori mengaku, jaket atau jas almamater yang biasa dipakai selama beraksi, diperoleh dari sang kakak yang telah lulus kuliah.
Ia sengaja memakai jas almamater tersebut bertujuan untuk menghindari kecurigaan dari warga saat dirinya mulai beraksi berkeliling ke kosan yang menjadi sasarannya.
"Iya pak biar ngak curiga. Sudah 6 kali. Punya sendiri jas itu, saya bukan alumni kampus itu. Tapi dikasih kakak saya," kata Ansori saat diinterogasi Kompol M Sholeh.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.