Berita Kediri Hari Ini

Kisah Tragis di Kediri, Ibu Membusuk Disusul Putranya Umur 45 Tahun Tewas Kelaparan

#KEDIRI - Seorang ibu meninggal dunia dan baru diketahui tetangga setelah membusuk. Anak lelakinya umur 45 tahun juga tewas kelaparan.

|
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli A
Suryamalang.com/kolase Canva.com
Ilustrasi 

Seorang ibu meninggal dunia dan baru diketahui tetangga setelah membusuk. Anak lelakinya umur 45 tahun juga tewas kelaparan setelah tidak dapat makan karena tiap hari bergantung pada ibunya. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Kisah tragis dialami Arif Budiman (45) dan ibunya, Utami Sri Rahayu (67), warga Kelurahan Singonegaran Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Pria difabel dengan kategori berat ini ditemukan dalam kondisi sakaratul muat di dalam kamar rumahnya, Rabu (20/9/2023) siang.

Diduga kematian Arif Budiman karena sudah tiga hari tidak mendapatkan asupan makanan. Penyebabnya, ibunya, Utami Sri Rahayu (67), tiga hari sebelumnya meninggal dunia.

Kondisi Utami malahan lebih mengenaskan karena telah membusuk di lantai kamar rumahnya. 

Korban meninggal dunia tidak diketahui keluarga dan tetangganya. Kematian Utami diduga akibat sakit komplikasi yang dideritanya. 

Informasi yang dihimpun awak media, kronologi kejadian ini bermula pada hari Rabu (20/9/2023) pukul 11.30 WIB.

Petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri saat akan mengevakuasi Arif Budiman (45) dan ibunya, Utami Sri Rahayu (67), warga Kelurahan Singonegaran Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri saat akan mengevakuasi Arif Budiman (45) dan ibunya, Utami Sri Rahayu (67), warga Kelurahan Singonegaran Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. (didik mashudi)

Saat itu, Utami Sri Rahayu yang memiliki riwayat sakit asam lambung dan vertigo tidak terlihat keluar rumah.

Utami Sri Rahayu sehari-hari tinggal bersama anaknya Arif Budiman yang menderita disabilitas sejak kecil. 

Biasanya Ny Utami olahraga naik sepeda, namun sudah 2 hari kelambu rumahnya tidak dibuka dan pintunya tertutup.

Saat dipanggil -panggil tetangganya juga tidak memberikan jawaban. Kemudian Sunarti, tetangganya, menelepon menantunya bernama Maskurun.

Setelah menantunya tiba dan rumahnya dibuka ada bau busuk karena Ny Utami ternyata telah meninggal dunia dalam posisi tergeltak di lantai kamar rumahnya.

Sedangkan Arif Budiman berada di atas ranjang dalam keadaan kritis karena tidak mendapatkan asupan makan selama 3 hari. 

Sehari-hari, Utami yang menyuapi makan anaknya, namun karena korban telah meninggal, anaknya tidak ada yang menyuapi.

Petugas tenaga kesehatan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang datang ke lokasi telah berusaha menyelamatkan dengan  dikeluarkan dari dalam kamar. Namun berselang 10 menit dikeluarkan dari kamar Arif juga meninggal dunia.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan bela sungkawa yang sedalam -dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga Bu Utami.

"Bu Utami ini sosok yang sangat luar biasa. Karena beliau memiliki putra yang menderita sakit polio dan diabetes sehingga anaknya tidak berdiri dan berjalan sendiri," jelas Abdullah Abu Bakar, Kamis (21/9/2023).

Setelah kita dalami Bu Utami sudah mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) Rp 200.000 per bulan dan anaknya mendapatkan bantuan disabilitas berat Rp 500.000 per bulan. Korban juga rutin berkunjung untuk periksa kesehatannya di Puskesmas Singonegaran.

Dari rekam medis kolesterol tinggi, korban menderita sakit asam lambung, trigliserid tinggi serta vertigo.

Bahkan dokter yang memeriksanya telah menyarankan untuk opname di rumah sakit. Namun Ny Utami menolak dengan alasan selama ini merawat anaknya Arif Budiman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved