Kesehatan

WAWANCARA EKSKLUSIF dr Arie Zainul Fatoni: Perlu Memperhatikan Kondisi Fisik Psikologis Pasien

Banyaknya peralatan ini untuk menunjang pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Zainuddin

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ada beragam alat di Ruang Intensif Care Unit (ICU) rumah sakit (RS). Banyaknya peralatan ini untuk menunjang pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien.

Secara umum, kekhususan Ruang ICU dapat dilihat dari dokter dan peralatannya. Lebih spesifiki, pelayanan di Ruang ICU pun lebih khusus, dan berbeda dengan pelayanan di ruang lain.

Misalnya, saat dokter menangani pasien yang tidak sadar dan tidak bisa mengunyah makanan. Karena pasien butuh asupan nutrisi, akhirnya dokter memasang selang di hidung pasien untuk memasukkan nutrisi ke pasien.

Bagaimana kondisi psikologis pasien selama dirawat di ICU? Berikut ini wawancara eksklusif wartawan SURYAMALANG.COM, Septyana Eka bersama Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RSI Unisma, dr Arie Zainul Fatoni, Sp. An KIC.

Bagaimana dengan dokter dan perawat di Ruang ICU?

Kekhususan Ruang ICU tidak hanya soal dokter dan alatnya saja, tapi juga perawatnya. Pasien di ICU tidak bisa mandi sendiri, sehingga 'care' dalam ICU diwakili oleh perawat yang mendampingi pasien. Jadi, pasien yang di ICU dirawat secara intensif dan dipantau dengan seksama. Memang ada perawat khusus ICU.

Biasanya keluarga tetap memberi support, termasuk melalui doa. Dalam kasus pasien kritis, segala kemungkinan dapat terjadi. Dengan keluarga mendampingi dan mendoakan, diharap pasien dapat berangsur membaik dan sembuh.

Bagaimana Kondisi psikis pasien yng masuk ICU?

Ketika pasien masuk dalam kondisi kritis, tentu dokter komunikasi dengan pihak keluarga. Selain merawat kondisi fisiknya, juga penting untuk memperhatikan kondisi psikologisnya.

Dalam merawat pasien kritis, ada sekat di ICU RSI Unisma. Jadi, pasien yang sadar atau setengah sadar tidak bisa melihat pasien lain di sampingnya.

Perawat dan keluarga memiliki peranan dalam memberi pengertian. Kecemasan bisa dikelola dengan pendekatan personal atau pendapatan komunikasi.

Kalau itu semua gagal, terpaksa kami menggunakan obat-obatan untuk munurunkan kecemasan, agar pasien tidur, dan energinya bisa untuk melawan masa kritisnya.

Bagaimana suhu ruangan ICU?

Suhu di ruang ICU memang dibuat rendah karena agar perkembangan bakteri tidak banyak. Pasien kritis itu sangat mudah terinfeksi. SUhu di ICU diatur agar pasien tidak mudah terinfeksi.

Biasanya, ketika ada pasien kritis, keluarga ingin menemani. Padahal bisa jadi orang sehat yang datang itu membawa bakteri. Itu yang kami batasi agar pasien tidak sering kontak dan terinfeksi dari luar.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved