Berita Malang Hari Ini

Inflasi Kota Malang Pada September 2023 Capai 0,18 Persen Masih Dipicu Harga Beras

Badan Pusat Statistis (BPS) Kota Malang juga mencatat ada kenaikkan BBM pada 1 September 2023.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
sylvianita widyawati
Ilustrasi beras di gudang Bulog di Gadang Kota Malang beberapa waktu lalu. 

SURYAMALANG.COM, MALANG-Inflasi Kota Malang pada September 2023 mencapai 0,18 persen. Sedang komoditas yang mengalami kenaikkan adalah beras, biaya pulsa ponsel dan kenaikkan harga cabai rawit. Sementara itu Badan Pusat Statistis (BPS) Kota Malang juga mencatat ada kenaikkan BBM pada 1 September 2023.

Dimana Pertamax harganya semula Rp 12.500/liter menjadi Rp 13.300/liter. Sedang Pertamax Turbo dari Rp 14.400/liter menjadi Rp 15.900/liter.  Sedang Pertama Dex Rp 14.350/liter menjadi Rp 16.950/liter. Sementara Dexlite Rp 13.950/liter menjadi Rp 16.350/liter. 

"Harga beras juga mengalami kenaikkan antara lain faktor cuaca,  penurunan luasan panen karena menjadi lahan perumahan. Serta ada pemberhentian ekspor beras dari India," jelas Erny Fatma Setyoharini, Kepala BPS Kota Malang dalam rilis inflasi secara daring, Senin (2/10/2023). Faktor cuaca juga menghambat masa tanam yang harusnya mulai Agustus-September 2023. 

Sehingga ada prediksi peluang Hari Tanpa Hujan periode 2 September-2 November 2023. "Cuaca di Malang saja panas hingga malam hari terasakan," jelas Erny.  Dikatakan, inflasi Kota Malang lebih rendah dibanding inflasi Jawa Timur yang mencapai 0,32 persen dan inflasi nasional yang mencapai 0,19 persen. 

Sedang inflasi tertinggi di Jatim diraih Kabupaten Sumenep 0,72 persen. Sedang inflasi terendah adalah Madiun mencapai 0,05 persen. Sementara itu 10 komoditas pemberi andil utama inflasi adalah beras mencapai 6,54 persen. Sedang BBM mencapai 1,61 persen. Lalu biaya pulsa telepon seluler 0,82 persen. Cabai merah inflasinya 8,18 persen, solar 2,54 persen, kentang 3,9 persen, semangka 3,79 persen, gula pasir 1,68 persen dan cat tembok 1,91 persen. 

Sedang komoditas penghambat inflasi atau mengalami deflasi (penurunan harga) yaitu buah pir, buah mangga, sabun cair/cuci piring, angkutan udara, daging sapi, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan cabai rawit. "Harga mangga turun karena banyak panen dimana-mana. Bahkan pohon di rumah-rumah berbuah banyak," pungkasnya. Sementara itu beras premium di toko modern sudah mendekati Rp 70.000 per 5 kg.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved