Penyebab Alvaro Mati Batang Otak Tak Bisa Dijelaskan, Komisaris RS Cuma Bisa Nangis Minta Maaf

Penyebab Alvaro mati batang otak tak bisa dijelaskan, Komisaris RS cuma bisa nangis minta maaf.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
KompasTV
Komisaris RS Kartika Husada, dokter Nidya Kartika Yolanda (kiri). Penyebab Alvaro mati batang otak tak bisa dijelaskan, Komisaris RS cuma bisa nangis minta maaf 

Kendati begitu, Nindya menegaskan selama menjalani perawatan, Alvaro mendapatkan penanganan terbaik dari tim medis.

Nindya juga menekankan perawatan operasi amandel Alvaro telah dilakukan sesuai dengan SOP.

"Insya'Allah sejak awal tindakan, perawatan dan penindakan untuk adik BA dari hari dan menit pertama tim medis sangat berupaya memberikan yang terbaik," sambung Nindya.

Komisaris dan Direktur RS Kartika Husada dalam konferensi pers terkait kematian Alvaro
Komisaris dan Direktur RS Kartika Husada dalam konferensi pers terkait kematian Alvaro (Grid.ID/Ulfa Lutfia)

Rumah sakit juga menanggung semua fasilitas kesehatan untuk Alvaro saat melewati masa kritis yang tidak bisa ditanggung BPJS.

"Untuk status pembayaran dari awal pakai BPJS kelas 3 sampai akhir itu tanggungan rumah sakit karena pasti sudah melewati plafon (limit)" ungkapnya. 

"Dan semua pengobatan, semua terapi, semua tindakan, semua alat yang dibutuhkan kami penuhi semua," papar Nindya.

Pihak rumah sakit juga membantah ada penanganan rujukan yang sengaja dihambat.

Justru RS Kartika Husada berusaha memberikan pertolongan dengan mencari rumah sakit rujukan untuk Alvaro.

Nindya menjelaskan bila saat itu kondisi Alvaro sangat tidak memungkinkan untuk dipindahkan.

Justru bila dipaksakan, kondisi tersebut bisa sangat membahayakan pasien.

"Jika dipaksa untuk dibawa, kalau ada apa-apa siapa yang mau menanggung? Karena kondisi anak ini memang sangat tidak stabil," imbuhnya.

Sedangkan kuasa hukum keluarga Alvaro, Cahaya Christmanto berharap Polda Metro Jaya segera menyelidiki kasus ini dan pihak RS Kartika Husada mau mengikuti proses hukum.

Ayah korban, Albert Francis mengungkap dirinya belum pernah mendapat penjelasan dari pihak RS terkait penyebab anaknya meninggal dunia usai operasi amandel.

"Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, istilahnya penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak," kata Albert mengutip Kompas.com, Selasa (3/10/23).

Albert menuturkan, ia dan keluarga hanya diinformasikan hal yang dialami anaknya merupakan risiko dari tindakan operasi.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved