Berita Blitar Hari Ini

Melihat Puluhan Layang-layang Keren dan Mahal di Atas Pantai Serang, Kabupaten Blitar

FESTIVAL LAYANG-LAYANG - Pesertanya dari sejumlah kota di Jawa Timur mulai Surabaya, Gresik, Lamongan, Malang, Batu, Tulungagung, Kediri dan Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yuli A
samsul hadi
Peserta Festival Layang-layang sedang menaikkan layangan tren naga di Pantai Serang, Kabupaten Blitar, Minggu (8/10/2023). 

FESTIVAL LAYANG-LAYANG - Pesertanya dari sejumlah kota di Jawa Timur mulai Surabaya, Gresik, Lamongan, Malang, Batu, Tulungagung, Kediri dan Blitar.

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Puluhan layang-layang keren, besar dan mahal berterebangan di atas Pantai Serang, Desa Serang Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Minggu (8/10/2023).

Para pecinta layang-layang di Jawa Timur ikut memeriahkan Serang Kite Festival VII 2023, rangkaian kegiatan Serang Culture Festival VII 2023 di Pantai Serang.

Ratusan pengunjung tampak antusias melihat Festival Layang-layang di Pantai Serang. Para pengunjung terdengar bertepuk tangan saat layang-layang berhasil naik ke angkasa.

Kepala Desa Serang, Dwi Handoko Pawiro, mengatakan Serang Kite Festival VII digelar selama dua hari, Sabtu (7/10/2023) dan Minggu (8/10/2023).

"Lomba layang-layang ini merupakan rangkaian kegiatan Serang Culture Festival VII di Pantai Serang," kata Handoko, panggilan Dwi Handoko Pawiro.

Dikatakan Handoko, ada empat kategori lomba layang-layang di Serang Kite Festival.

Keempat kategori tersebut, yaitu, lomba menurunkan layangan gapangan, lomba layangan gapangan motif arsir, lomba layangan gapangan motif karakter dan lomba tren layangan naga.

"Lomba menurunkan layangan gapangan digelar kemarin Sabtu. Hari ini diadakan lomba layangan motif arsir, layangan motif karakter dan layangan tren naga," ujarnya.

Menurut Handoko, jumlah peserta lomba layang-layang di Pantai Serang pada tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini, jumlah peserta lomba layangan tren naga sebanyak 15 peserta. Sedang tahun lalu, jumlah peserta lomba layangan tren naga hanya delapan peserta.

"Pesertanya dari sejumlah kota di Jawa Timur mulai Surabaya, Gresik, Lamongan, Malang, Batu, Tulungagung, Kediri dan Blitar," katanya.

Ada dua kriteria penilaian dalam lomba layang-layang, yaitu penilaian bawah dan penilaian atas.

Penilaian bawah ini meliputi bentuk, tingkat kerumitan pembuatan dan keindahan motif.

Sedang penilaian atas meliputi keberhasilan terbang, keseimbangan terbang dan keindahan layang-layang saat terbang.

Prosentase penilaian bawah lebih kecil dibandingkan penilaian atas dengan perbandingan 40 persen penilaian bawah dan  60 persen penilaian atas.

Artinya, sebagus apapun kondisi layang-layang saat berada di bawah, kalau tidak bisa terbang tetap saja dianggap kurang memenuhi kriteria. Karena prinsip layang-layang harus bisa terbang.

Salah satu peserta dari Kota Batu, Yanto (45) mengatakan ikut lomba kategori layangan tren naga dan layangan gapangan di Festival Layang-layang Serang.

"Untuk kategori layangan tren naga, saya membawa dua layangan. Sedang kategori gapangan bawa 15 layangan, tapi yang saya ikutkan lomba hanya satu," katanya.

Yanto memang sering mengikuti lomba layang-layang. Sebelum ikut lomba di Pantai Serang, Blitar, Yanto ikut lomba layang-layang tren naga di Gresik dan Malang.

"Alhamdulillah yang lomba di Malang, layangan tren naga saya menjadi yang terbaik," ujarnya.

Yanto membuat sendiri layang-layang tren naga. Proses pembuatan satu layang-layang tren naga butuh waktu sekitar satu bulan.

Panjang layang-layang tren naga milik Yanto panjangnya mencapai 80 meter. Biaya pembuatan satu layang-layang tren naga mencapai Rp 3 juta.

"Saya sejak kecil memang hobi bermain layang-layang," katanya.

Peserta lainnya, Edi Siswoyo dari Kademangan, Kabupaten Blitar mengatakan juga ikut lomba layang-layang kategori tren naga.

Edi juga membuat sendiri layang-layang tren naga. Ia butuh waktu hampir lima bulan untuk membuat satu layang-layang tren naga.

"Layang-layang tren naga saya, diameter kepalanya 50 cm dan panjang ekornya sekitar 70 meter. Kalau biaya pembuatan habis sekitar Rp 4 juta," katanya.

Bahan layang-layang tren naga milik Edi terdiri atas spon busa, kain, bambu dan kawat.

"Saya beberapa kali ikut lomba layang-layang tren naga. Pernah mendapat juara harapan ketika lomba di Pantai Serang," katanya.

Cara menerbangkan layang-layang tren naga membutuhkan beberapa orang. Angin untuk menerbangkan layang-layang tren naga juga harus kencang.

Bagian yang kali pertama diterbangkan, yaitu, ekornya. Untuk menerbangkan ekornya, kepala layang-layang harus digoyang-goyang terlebih dulu.

Setelah ekornya terbang baru kepala layang-layang dilepas secara berlahan. Selanjutnya, tali layang-layang ditarik agar layang-layang terbang ke angkasa. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved