Berita Kediri Hari Ini

Sepekan Kematian Mahasiswa asal Trenggalek di Kediri, Polisi Belum Ungkap Pengeroyoknya

Polisi belum dapat mengungkap penganiaya Andan Wisnu, mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri, hingga tewas, sepekan lalu. 

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli A
polres
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, bertakziah ke rumah korban pengeroyokan, Andan Wisnu, di Desa Kelutan Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Minggu (8/10/2023). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Polisi belum dapat mengungkap penganiaya Andan Wisnu, mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri, hingga tewas, sepekan lalu. 

Guna mengusut kasur yang diduga melibatkan para anggota perguruan pencak silat itu, penyidik Polres Kediri Kota dibantu penyidik Jatanras Polda Jatim. 

Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, saat dikonfirmasi wartawan belum mengungkapkan perkembangan penanganan perkaranya.

"Perkaranya telah menjadi atensi. Kami mohon doa agar segera terungkap," kata AKBP Teddy Chandra kepada awak media.

Sebelumnya, Teddy Chandra takziah ke rumah duka di Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Pengeroyokan yang mengakibatkan korban terluka parah hingga kemudian meninggal terjadi pada Rabu (4/10/2023) malam di Jl Inspeksi Brantas, Kota Kediri.

Korban selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. Namun karena luka -luka yang diderita parah, korban meninggal pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Informasi yang dihimpun, tim penyidik selain telah memeriksa sejumlah saksi,  telah memeriksa semua jaringan CCTV di sekitar TKP Jl Inspeksi Brantas. 

Jejak identitas terduga pelaku saat ini telah dilakukan pendalaman dan pelacakan. Dari keterangan saksi, korban dikeroyok 4 pelaku yang mengendarai sepeda motor.

Sebelumnya, Teddy Chandra juga mengimbau kepada para pesilat tidak konvoi masuk wilayah Kota Kediri karena akan mengganggu konsentrasi petugas dalam mengusut kasus tersebut.

Kapolres mengatakan, pihaknya tengah membentuk timsus untuk mengungkap kasus ini. Tim ini terdiri dari satreskrim, intel, polsek jajaran, dan diback 

Sementara Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kota Kediri, Agung Sediana, mengimbau kepada semua warga PSHT untuk menahan diri dan tidak datang ke Kota Kediri

"Percayakan perkara ini kepada Kepolisian, mari kita doakan supaya kasus ini terang benderang dan pelaku bisa segera terungkap" ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved