Berita Surabaya Hari Ini
Apel Hari Santri di Tugu Pahlawan, Presiden Jokowi: Santri Pondasi dan Pilar Utama Bangsa
Presiden Jokowi sebagai Pembina Apel Hari Santri Nasional, mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan semangat juang para kiai dan santri
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Presiden Joko Widodo sebagai Pembina Apel Hari Santri Nasional, mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan semangat juang para kiai dan santri dalam memperjuangkan bangsa dan negara.
Hal itu menjadi pesan yang disampaikan Presiden Jokowi di peringatan Hari Santri di Tugu Pahlawan, Minggu (22/10/2023).
Sebagaimana diketahui bahwa Presiden Jokowi hadir di Peringatan Hari Santri Nasional bersama sejumlah menteri negara.
Mulai Menhan Prabowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama, MenPAN RB Azwar Anas, hingga Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu juga tampak sejumlah pejabat seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Panglima TNI dan juga Kapolri.
Selain itu juga hadir pula Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan juga Rois Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. Serta Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Saya baru saja kembali dari Arab Saudi kemarin subuh. Dan pagi hari ini saya hadir di Apel Peringatan Hari Santri Tahun 2023 untuk bertemu dengan para ulama dan seluruh santri tanah air terutama dari Jawa Timur," kata Presiden Jokowi.
Ditegaskan Jokowi bahwa santri adalah kekuatan dan pondasi bangsa.
Perannya sudah terbukti dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI sejak Indonesia masih di era penjajahan.
"Santri adalah pilar utama bangsa, pondasi kekokohan bangsa. Dan ini sudah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia," tegasnya.
Dikatakan Jokowi bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, saat ini Indonesia memiliki 36.000 pondok pesantren.
"Ini sebuah kekuatan besar penentu masa depan bangsa. Penentu lompatan kemajuan bangsa dan penentu keberhasilan cita-cita bangsa," imbuh Jokowi.
Ia lalu mengatakan sejarah diperingatinya Hari Santri Nasional.
Ia mengatakan bahwa saat itu usulan peringatan Hari Santri disampaikan oleh kiai dari pondok pesantren di Kabupaten Malang pada tahun 2015.
"Tapi saat itu saya belum presiden. Kemudian setelah terpilih menjadi presiden permohonan yang saya ingat betul dari Ponpes di kabupaten Malang itu Kita kaji. Dan kita tindaklanjuti. Kemudian kita putuskan Hari Santri Nasional lewat Kepres No 22 tahun 2015," tegasnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.