Kontroversi Tahanan Rutan Gresik Mati

Kematian Tersangka Buang Bayi Dirasa Janggal, Keluarga Ungkap Jual Beli Ruang Tahanan Rp 3,5 juta

Bukan hanya penyebab kematian yang dipertanyakan, pihak keluarga akhirnya juga mengungkap adanya praktek jual beli ruang tahanan di dalam Rutan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Foto semasa hidup Belva Pandega Nuswantara ketika menikah di Rutan Polres Gresik yang masih disimpan keluarga almarhum Belva, Kamis (5/10/2023) 

MM, ibu BP, melalui sambungan seluler, mengaku putranya sering tidak kebagian air.

MM saat ini berada di Kalimantan. Ayah BP telah meninggal dunia.  

"Selama ini saya berusaha agar anak saya bisa pindah ruangan. Hingga ada tawaran dari Tamping itu pindah blok lebih enak dengan bayar Rp 3,5 juta," ucapnya.

MM setelah mentransfer uang Rp 3,5 juta menyimpan bukti transfer tersebut.

Dia mendapat kabar, bahwa keesokan harinya anaknya akan dipindah. Namun malam harinya, mendapat kabar putranya meninggal dunia.

Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Gresik  Disri Wulan Agus Tomo membantah keterangan keluarga korban. BP merupakan tahanan baru, masuk di tempat karantina selama beberapa hari sebelum ditempatkan di blok hunian.

"BP dalam masa karantina pengenalan lingkungan. Baru seminggu di rutan, mengeluhkan sesak dada kemudian dibawa ke rumah sakit hasilnya serangan jantung. Berdasarkan keterangan tahanan lainnya yang baru masuk, dia minumnya banyak tidak ada dehidrasi," ujar Disri.

Pihaknya juga membantah adanya transaksi uang melalui transfer yang diungkapkan keluarga BP.

"Tidak ada bayar itu. BP masih masuk tempat karantina bersama 25 orang itupun untuk tempat tidur masih luas," tukasnya. 

Kepergian BP meninggalkan seorang istri yang sama-sama mendekam di balik jeruji besi. Sementara buah hatinya dirawat sang nenek.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved