Berita Bangkalan Hari Ini
Peringatan untuk Wanita Berjoget India di Area Masjid Syaikhona Kholil, Bangkalan
Perwakilan dzurriyah Mbah Kholil mengecam aksi joget India oleh Adinda Usi di area masjid yang videonya viral di Tiktok.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Video viral perempuan bergamis dan berjoget ala India di halaman Masjid Syaikhona Kholil, Desa Martajasah, Kota Bangkalan, memicu keprihatinan khalayak ramai.
Pada bagian depan masjid itu ada pula makam Syaikhona Kholil, ulama yang dihormati kalangan Islam tradisional semasa hidupnya hingga kini.
Perwakilan dzurriyah atau keturunan Mbah Kholil, Hasbullah Muhtarom (Ra Hasbullah), mengimbau kaum muslimin khususnya agar tidak melakukan hal-hal negatif di area makam.
“Kami dari segenap keluarga besar Bani Syaikhona Kholil khususnya dan seluruh umat Islam umumnya sangat menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh seseorang yang melakukan atau berjoget di depan masjid dan diunggah di akun medsos TikTok,” ungkap Ra Hasbullah, Minggu (5/11/2023).
Mbah Kholil lahir pada 11 Jumadil Akhir 1235 H dan wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau tahun 1925 Masehi.
Mbah Kholil akrab dikenal sebagai guru dari para ulama Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (1871-1947), KH Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971), KH Bisri Syansuri, dan sejumlah ulama besar lainnya di Jawa.
Berdasarkan silsilah yang disematkan pada tembok Bujuk Lagundih, Desa Ujungpiring, Kota Bangkalan, Mbah Kholil merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati, Syarif Hidayatullah.
Biasanya, para peziarah usai berkunjung dari Komplek Pesarean Mbah Kholil langsung menuju Bujuk Lagundih yang di situ terdapat Kolla (kolam) Al-Asror.
Jaraknya hanya 1 KM ke arah barat dari komplek pesarean. Kolla itu menjadi napak tilas kala Mbah menancapkan tongkatnya dan menyemburkan air. Hingga sekarang debit air tidak pernah surut.
“Ini bukan hanya semata-mata karena di depan Makam Mbah Kholil yang memang maha guru dari semua Ulama Nusantara, tetapi tolong lah diperhatikan bahwasanya ini tempat mulia, di area masjid,” tegas Ra Hasbullah.
Ia menambahkan, imbauan tersebut tidak hanya berlaku kepada pihak yang telah berjoget tetapi juga harapannya kepada khalayak. Ra Hasbullah berpesan, membuatlah konten yang positif yang lebih mendidik daripada harus berjoget di tempat yang dimuliakan masyarakat.
“Dan kami semua, keluarga besar sangat menyayangkan dan menyesalkan perbuatan ini. Bolehlah kalau cuma cari followers, tetapi untuk hal seperti ini tidak boleh dilakukan lagi atau diulang,” pungkasnya.
Derita Kampung Nelayan Bangkalan 20 Tahun Dikepung Banjir, Lelah Laporkan Soal Pendangkalan Sungai |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Depan Pintu Masuk Jembatan Suramadu, Pengendara Honda Beat Tewas di TKP |
![]() |
---|
Pemuda Asal Surabaya Terjun dari Atas Jembatan Suramadu, Untung Diselamatkan Nelayan ke Daratan |
![]() |
---|
Pengedar Sabu-sabu di Sampang Kalang Kabut saat Digerebek Polisi, Barang Bukti Seberat 11,18 Gram |
![]() |
---|
Motor Masuk Jalur Mobil di Jembatan Suramadu Kembali Makan Korban, Pengendara Vario Seruduk Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.