Berita Mojokerto Hari Ini

Sendratari Kolosal untuk Rayakan 730 Tahun Majapahit di Mojokerto

Sendratari kolosan dalam event gebyar seni dan budaya di acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2023, mengenang 730 tahun Majapahit.

|
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yuli A
mohammad romadoni
Pementasan Sendratari Kolosal diperankan pelajar SMAN 1 Ngoro dan SMPN 1 Gondang, di acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit "Merawat Peradaban Majapahit", di Lapangan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur melibatkan pelajar dalam pementasan event gebyar seni dan budaya di acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2023, mengenang 730 tahun Majapahit.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Endah Budi Heryani mengatakan event Majapahit ke-730 diharapkan berdampak bagi generasi muda untuk melestarikan sekaligus regenerasi merawat peradapan Majapahit

"Ini merupakan event yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI dalam rangka perlindungan kebudayaan. Jadi memang yang kita pentaskan untuk melindungi, menceritakan zaman Majapahit," jelasnya, Minggu (12/11/2023).


Endah menjelaskan kesenian zaman Majapahit juga dihadirkan di antaranya pementasan sendratari, Gaung Sakala Bhumi Majapahit, lomba e-komik, dialog tentang cagar budaya dan peradapan majapahit. 


Kegiatan event tahunan ini juga melibatkan Mojokerto dan Kabupaten/Kota di sekitarnya.

Pementasan Sendratari Kolosal diperankan pelajar SMAN 1 Ngoro dan SMPN 1 Gondang, di acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit
Pementasan Sendratari Kolosal diperankan pelajar SMAN 1 Ngoro dan SMPN 1 Gondang, di acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit "Merawat Peradaban Majapahit", di Lapangan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (mohammad romadoni)


"Pementasan ada kesenian dari  Kabupaten Kediri, Jombang, Pasuruan,, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto sendiri juga ada. Karena ini upaya perlindungan untuk pewarisan kepada anak-anak selanjutnya, itu sudah ada di Undang-undang sehingga event ini melibatkan pelajar dan anak-anak," bebernya.


Menurut dia, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki tanggung jawab melestarikan budaya untuk regenerasi menjaga peradaban Majapahit ini.


"Dengan melibatkan anak-anak di sini jadi tahu ceritanya dulu seperti apa, Kenapa pakai Sumpah Palapa Patih Gajah Mada. Karena memang skenarionya ingin menunjukan jalan cerita sejarahnya Sumpah Palapa sehingga masyarakat dan anak-anak mengetahuinya," ucap Endah.


Untuk diketahui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur menggelar Gaung Sakala Bhumi Majapahit yang dimulai sejak pertengahan Oktober hingga 12 November 2023. 


Event-event meliputi berupa pasar rakyat, UMKM, pemutaran Bioling, dialog budaya, pameran, adi budaya on air, dolanan tradisional dan Gelar Budaya Majapahit yang dimeriahkan seni serta budaya.


Kemudian, Lomba E komik, Lomba Foto, jelajah situs dan ekspresi budaya di Pusat Informasi Majapahit (PIM). 


Rangkaian Gaung Sakala Bhumi Majapahit memperingati hari jadi Majapahit ke-730 ditutup dengan pementasan Cak Kartolo dalam Teater Tombo Ati pada Minggu (12/11/2023) malam ini. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved