Berita Mojokerto Hari Ini
Update Banjir di Mojokerto, 3 Ribu Jiwa di 24 Desa di 6 Kecamatan Terdampak
Banjir terparah yaitu di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, bahkan ketinggian air di jalan desa mencapai satu meter.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Sebanyak 3.000 jiwa terdampak banjir yang merendam 24 desa, akibat cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Kabupaten Mojokerto.
Banjir terparah yaitu di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, bahkan ketinggian air di jalan desa mencapai satu meter.
"Desa terdampak banjir tadi malam itu sekitar 24 desa, selain pohon tumbang yang sangat luar biasa. Penduduk yang terdampak dari 24 desa kurang lebih 3.000 jiwa," ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida usai meninjau tanggul jebol di Desa Salen, Jumat (6/12/2024).
Ia mengatakan, kondisi banjir saat ini masih menggenangi Dusun Salen dan Dusun Semanggi.
Dampak banjir juga merendam areal persawahan tanaman kedelai siap panen kurang lebih sekitar 30 hektare.
"Kita lakukan assessment tanggul jebol, yang menyebabkan banjir di Salen, Bangsal.Tinggal dua dusun yang masih tersisa genangan air. Dari desa salen susun ,yang mulai terendam di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Mojosari. Areal pertanian terdampak banjir, meskipun ada sebagian yang sudah dipanen, tanaman kedelai," kata Kalaksa Yo'i Afrida.
Penyebab banjir di Mojokerto, curah hujan yang tinggi di wilayah atas (Pacet) sehingga aliran sungai tidak menampung mengakibatkan tanggul jebol meluap ke permukiman masyarakat.
"Totalnya ada enam tanggul sungai jebol, empat di Desa Salen bahkan ada lebarnya 10 meter tanggul yang terhempas sehingga luberan sungai meluap ke pemukiman. Termasuk dua tanggul jebol di Pungging, Desa Watukenongodan Balongmasin," bebernya.
Menurutnya, tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam bencana banjir di sejumlah desa.
Sedangkan, ketinggian banjir di dua Desa Salen sekitar 20-40 sentimeter di jalan, dan di rumah warga sekitar 10-20 sentimeter, termasuk di Desa Jotangan.
Penanganan kebencanaan yang lakukan hari ini adalah dengan distribusikan gedek, sak berisi pasir dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Apabila masih belum mencukupi, maka pihaknya akan mengusulkan untuk menaikkan status tanggap darurat di Kabupaten Mojokerto.
"Jika masih belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, kita akan menaikkan status tanggap darurat bisa mengajukan BTT (Belanja tidak terduga) untuk penanganan kebencanaan," ujar Kalaksa Yo'i Afrida.
Dirinya mengungkapkan, sebanyak 24 desa di enam kecamatan terdampak banjir di antaranya, Desa Bangsri, Pungging, Balongmasin, Jabontegal dan Tunggalpager di Kecamatan Pungging dan Desa Jasem serta Desa Sedati di Kecamatan Ngoro.
Dampak banjir di Kecamatan Mojosari meliputi, Dusun Gembongan Desa Jotangan, Desa Seduri, Desa Kedung Gempol, Randubango dan Kebondalem.
Puluhan Warga Jombang Pasang Spanduk di Dam Sipon Mojokerto, Bentuk Protes Banjir Tak Kunjung Surut |
![]() |
---|
Ribuan Warga Terdampak Banjir, Pemkab Mojokerto Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana |
![]() |
---|
Atasi Banjir di Mojokerto, Pemkab Kerahkan Alat Berat untuk Pembersihan Sampah Penyumbat Sungai |
![]() |
---|
Lima Hari Terendam Banjir, Aktivitas Warga di Pulorejo Kota Mojokerto Lumpuh |
![]() |
---|
Bocah SD jadi Korban Tebing Longsor di Mojokerto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.