Berita Viral

Viral Mantan Menteri Ganteng Malaysia Syed Saddiq Korupsi, Jadi Pejabat Pertama yang Dihukum Cambuk

Viral mantan menteri ganteng Malaysia Syed Saddid terseret kasus korupsi. Jadi pejabat pertama yang dihukum cambuk.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Instagram
Viral Mantan Menteri Ganteng Malaysia Syed Saddiq Korupsi, Jadi Pejabat Pertama yang Dihukum Cambuk 

SURYAMALANG.COM - Viral mantan menteri ganteng Malaysia Syed Saddid terseret kasus korupsi

Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang dulunya menjabat sebagai Menteri Menpora Malaysia itu terbukti korupsi

Kini, Syed Saddiq harus menjadi pejabat pertama yang menerima hukuman cambuk di Malaysia

Sosok Syed Saddiq Syed Abdul Rahman dulunya sempat viral lantaran disebut-sebut sebagai menteri ganteng.

Lama tak terdengar kabarnya, Syed Saddiq yang dulu viral karena wajahnya yang rupawan kini terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Akibat hal tersebut, Syed Saddiq harus menerima konsekuensi berat.

Ia divonis hukuman 7 tahun penjara, denda 10 juta ringgit Malaysia atau Rp 34 miliar, dan dua cambukan.

Sebagai tambahan informasi, Syed Saddiq juga disebut sebagai politis Malaysia pertama yang akan mendapatkan hukuman cambuk.

Dikutip dari The Star, Majelis Hakim Azhar Abdul Hamid menyatakan Syed Saddiq terbukti melakukan pelanggaran pidana terhadap kepercayaan (CBT), penyelewengan dana, dan pencucian uang.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, didakwa melakukan korupsi dari eks partainya, Pribumi Bersatu Malaysia. (Istimewa)
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, didakwa melakukan korupsi dari eks partainya, Pribumi Bersatu Malaysia. (Istimewa) ()

Baca juga: Kisah Pilu Yusuf Anak Dokter Palestina Meninggal Dunia, Sang Ayah Tak Bisa Selamatkan Anak Sendiri

Baca juga: Sosok WNI Meninggal Dunia di Amerika Padahal Baru 3 Hari Kerja Sebagai Tukang Masak, Asal Bali

Syed Saddiq didakwa di dua pengadilan berbeda, yaitu di Pengadilan Kuala Lumpur atas kasus pelanggaran pidana terhadap kepercayaan (CBT) dan Pengadilan Johor Baru terkait perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Dalam perkara ini, Syed Saddiq dinyatakan bersekongkol dengan Rafiq Hakim.

Mereka memberi uang senilai 1 juta ringgit Malaysia untuk dana organisasi sayap pemuda Partai Pribumi Bersatu, Armada.

Syed pun didakwa melanggar Pasal 406 KUHP Malaysia dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, dihukum cambuk, dan didenda.

Ia juga dianggap melanggar Pasal 403 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara, dihukum cambuk, dan denda.

Dalam persidangan yang dimulai pada 21 Juni 2022, sebanyak 29 saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dihadirkan.

Tak hanya itu, Syed Saddiq juga menghadapi dua dakwaan TPPU lewat transaksi masing-masing senilai 50 ribu ringgit Malaysia yang digunakan untuk kegiatan melanggar hukum.

Dakwaan ini pun membuat Syed Saddiq dijerat Pasal 4 ayat 1 huruf b UU TPPU Malaysia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda lima kali lipat dari jumlah hasil kegiatan TPPU.

Pengacaranya, Gobind Singh Deo, menerangkan Syed Saddiq telah mengajukan banding.

Profil Syed Saddiq

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq. (@SYEDSADDIQ)
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq. (@SYEDSADDIQ) ()

Baca juga: Tiko Bungkam Tuduhan Sebut Dirinya Malas, Kini Bersihkan Rumah Bu Eny: Semua Gak Wajib Dikontenin

Saddiq lahir pada 6 Desember 1992 di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia.

Saat kuliah di Universita Islam Internasional Malaysia, ia aktif mengikuti kegiatan debat parlementer, dilansir DBpedia.

Hasilnya, lelaki berusia 29 tahun itu sempat memenangi United Asian Debating Championship (UADC).

Karier politik Syed Saddiq diawali ketika memimpin Armada (Angkatan Bersatu Anak Muda), sayap pemuda di bawah naungan Partai Pribumi Bersatu Malaysia.

Pada September 2017, ia menolak tawaran beasiswa senilai sekitar RM400,000 untuk melanjutkan studinya di Universitas Oxford, Inggris, agar tetap aktif di dunia politik.

Syed Saddiq sempat mengikuti kontestasi pemilihan umum pada 2018 sebagai calon dari Partai Bersatu. Partai ini dipimpin oleh Dr Mahathir Mohamad.

Ketika itu, ia diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintah Pakatan Harapan (PH).

Ia merupakan menteri termuda yang diangkat pada usia 25 tahun di Malaysia, dikutip dari My Wilayah.

Ia sempat menjadi politikus independen setelah diberhentikan sebagai anggota dan Ketua Armada pada Mei 2020.

Saat ini, Syed Saddiq mengepalai partainya sendiri yang bernama Ikatan Demokratik Malaysia (MUDA).

Dikutip dari Tatler Asia, salah satu kiprahnya yang diingat ialah mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) di Dewan Rakyat untuk mengubah Konstitusi Federal.

RUU ini bertujuan untuk menurunkan usia pemilih pada Pemilihan Umum menjadi 18 tahun yang awalnya 21 tahun.

Akhirnya, Dewan Rakyat menyetujui RUU ini dengan suara bulat pada 16 Juli 2019.

Dengan demikian, warga negara Malaysia yang telah berusia 18 tahun kini memiliki hak untuk ikut dalam pemilu.

Pendidikan

- Departemen Hukum Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM);

- Perguruan Tinggi Militer Kerajaan (RMC);

- Perguruan Tinggi Sultan Abu Bakar (Perguruan Tinggi Bahasa Inggris);

- Sekolah Nasional Taman Perling, Johor Bahru.

Karier/Layanan

- IIUM Dosen Paruh Waktu pada mata kuliah Public Speaking;

- Peneliti di Bait Al-Amanah;

- Pelatih debat untuk siswa junior di IIUM. - November 2016

– Pemimpin Pemuda Partai Adat Bersatu Malaysia (PPBM) / BERSATU;

- 14 Januari 2017 – 28 Mei 2020 - Pemimpin Armada Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) / BERSATU;

- Mei 2018 - Anggota Parlemen Muar;

- 2 Juli 2018 - 24 Februari 2020 - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia ke-18;

- 28 Mei 2020 – Pencabutan keanggotaan BERSATU;

- 12 Agustus 2020 - Mendirikan Parti Pejuang Tanah Air (PEJUANG) bersama Tun Dr. Mahathir Mohamad, Dato' Seri Utama Mukhriz Tun Dr. Mahathir, Dato' Wira Ir Amiruddin Hamzah & Dr. Maszlee Malik;

- 17 September 2020 – Membentuk Aliansi Demokratik Malaysia (MUDA).

Penghargaan/Prestasi

- Juara Debat Asia United Asian Debating Championship yang merupakan kompetisi debat tingkat Asia;

- Pemegang Rekor Dunia dalam sejarah Kejuaraan Debat Universitas Dunia;

- Debater terbaik Asia (3 kali). Salah satunya mewakili IIUM dalam United Asia Debate Tournament (UADC) di Bali;

- 2012 – 2014 - Debater Terbaik (ESL) di turnamen Antar Universitas Australasia, Cambridge, dan Oxford (3 kali);

- Debater Asia Terbaik pada kompetisi Asian British Parliamentary (ABP) (3 kali);

- Debat terbaik di dunia Muslim OKI (2 kali);

- Orang Asia pertama yang ditunjuk sebagai Ketua Juri (Cambridge Inter Varsities di Inggris);

- Ketua Juri (Kejuaraan Debat Universitas Dunia di Belanda).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved