Berita Blitar Hari Ini

Hidup SH Tak Tenang Tinggal dengan Jasad Istri yang Dicor di Rumah, Gelisah, Anak Nangis Tanpa Sebab

Hidup SH tak tenang tinggal dengan jasad istri yang dicor di rumah, gelisah hingga anak nangis tanpa sebab

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
KOMPAS.COM/ASIP HASANI/suryamalang.com/samsul hadi
SH suami cor jasad istri di rumah. Hidup SH tak tenang tinggal dengan jasad istri yang dicor di rumah, gelisah, anak nangis tanpa sebab 

Setelah dua tahun menempati rumah berisi jasad istrinya, SH akhirnya menjual rumah itu ke kakak iparnya, Sugeng Riyadi.

Menurut Subagyo, keputusan SH menjual rumah itu karena sudah tidak kuat tinggal bersama jasad istri yang dikuburnya di lantai kamar.

"Selain membutuhkan uang, mungkin dia jual rumah itu dua bulan lalu juga karena sudah tidak kuat tinggal di rumah itu," terangnya.

Baca juga: Kronologi Jenazah di Atas Pohon Kota Kediri Bikin Tetangga Kaget, 1 Jam Baru Bisa Diturunkan

Artikel Kompas.com 'Cerita Suami di Blitar Tinggal 2 Tahun di Rumah Tempat Istrinya Dicor'.

Subagyo menunjukkan lubang di lantai kamar rumah SH dimana Fitriani ditemukan tinggal tulang
Subagyo menunjukkan lubang di lantai kamar rumah SH dimana Fitriani ditemukan tinggal tulang (KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Setelah pembunuhan itu, kata Subagyo, dua anak SH dan Fitriani yang masing-masing berusia 7 dan 5 tahun kerap menangis histeris tanpa sebab yang jelas.

SH awalnya merantau ke Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Di sanalah, SH mengenal Fitriani dan kemudian menikahinya lalu membawa wanita itu ke Blitar.  

SH kemudian membunuh Fitriani karena terbukti selingkuh.  

Suprio Handono lantas menguburnya dalam kamar rumah warisan orangtuanya dan menutupnya dengan cor. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved