Berita Malang Hari Ini

UMM Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Damat Selalu Dapat Dana dari Ditjen Dikti

UMM akan mengukuhkan Prof Dr Ir Damat MP, Prof Dr Ir Wehandaka Pancalaga MKes, dan Prof Dr Rahayu Relawati MM sebagai guru besar pada Sabtu (2/12).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
DOK./UMM
Tiga guru besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan dikukuhkan pada Sabtu (2/12). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan mengukuhkan Prof Dr Ir Damat MP, Prof Dr Ir Wehandaka Pancalaga MKes, dan Prof Dr Rahayu Relawati MM sebagai guru besar pada Sabtu (2/12). Tiga guru besar ini sama-sama dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP).

Tiga guru besar ini memiliki kepakaran masing-masing. Misalnya, Damat yang memiliki kekhasan mengkaji pangan fungsional berbasis sumber daya lokal. Damat juga melakukan pendampingan sertifikasi halal produk makanan dan minuman.

Damat selalu mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui beragam penelitian dan pengabdian sejak 2006 sampai 2021.

"Misalnya produk beras analog kaya antioksidan (rasgadan), makaroni kaya pati resisten, cake dengan indeks glikemik rendah, sampai pendirian UMM Bakery, dan sebagainya," kata Damat kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (1/12).

Sedangkan Wehandaka meneliti finishing kulit samak menggunakan pewarnaan alami. Produk tersebut dikenal dengan sebutan batik ecoprint.

Wehandaka memulai penelitian pada 2014 lalu dengan riset metode batik pada kulit samak. Kemudian Wehandaka mengembangkan teknik finishing kulit dengan metode pewarnaan ikat pada 2016.

Wehandaka mencoba metode ukir pada 2018, dan akhirnya mengembangkan metode ecoprint sejak 2021.

"Dengan batik ecoprint ini, saya juga mendampingi usaha masyarakat terkait kulit di beberapa tempat, seperti di Kabupaten Malang sampai Magetan. Keunggulan produk ini adalah motif yang bervariasi dan lebih unik," kata Wehandaka.

Rahayu memiliki interest di bidang manajemen agribisnis, seperti struktur pasar komoditas pangan dan hortikultura, strategi pemasaran, dan perilaku konsumen.

Kepedulian pada sustainable agribusiness memotivasi Rahayu untuk mengkaji pemasaran produk pangan organik dan perilaku green consumer.

Rahayu melakukan berbagai riset dengan pendanaan dari Ditjen Dikti dan pendanaan internal UMM. Rahayu telah menjalankan 21 penelitian sejak 2007 sampai 2022.

Menurutnya, riset green marketing bidang agribisnis memberi dampak positif bagi lingkungan maupun bisnis.

"Penelitian saya juga memberi kontribusi greeen marketing dan perilaku green consumers. Manajemen agribisnis yang baik akan meningkatkan produktivitas, mengurangi limbah, dan akses yang adil akan sumber daya dan peluang," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved