Bunuh Diri Satu Keluarga di Pakis Malang
Kepergian Guru di Pakis yang Diduga Bunuh Diri Menyisakan Duka Bagi Teman Sekantor
Kepergian Wahab Effendi, guru di SDN 3 Sukun, yang begitu tiba-tiba menyisakan pilu mendalam bagi rekan kerja sekantor.
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kepergian Wahab Effendi, guru di SDN 3 Sukun, yang begitu tiba-tiba menyisakan pilu mendalam bagi rekan kerja sekantor. Mereka seolah tidak percaya pada realitas yang terjadi terhadap Wahab bersama istri dan anak keduanya.
Kesedihan itu masih terasa di sekolah, sehari setelah kepergian Wahab. Sejumlah guru dari sekolah lain datang ke SDN 3 Sukun untuk berbelasungkawa. Bagi mereka, sosok Wahab dikenal sebagai orang yang rajin dan disiplin.
Pengabdiannya di SDN 3 Sukun sejak awal 2000-an telah menorehkan sejumlah prestasi melalui peserta didiknya. Wahab dikenal sebagai guru yang pandai mengajar Matematika.
Kepala Sekolah SDN 3 Sukun, Sri Mursinah sangat terpukul ketika pertama kali mendengar kabar kalau Wahab telah meninggal bersama istri dan anaknya.
Ditemui di ruang kerjanya, ia terlihat begitu sedih sembari menceritakan apa yang ia alami. Pada hari kejadian, Sri baru saja pulang rapat. Ia menyempatkan diri pulang ke rumah untuk ganti pakaian. Ketika hendak masuk rumah, ia mendapat kabar kalau dari seorang guru di sekolah mengenai kondisi Wahab dan keluarganya.
"Inalillahi, kecelakaan apa? Saya begitu," ujar Sri, Rabu (13/12/2023).
Suara dari sambungan telefon itu mengatakan kalau Wahab meninggal diduga kuat bunuh diri. Ia meninggal bersama istri dan seorang anaknya. Mendengar informasi tersebut, Sri mengaku tidak percaya awalnya.
"Tidak mungkin. Saya sudah kaget berat. Saya tidak percaya dengan kejadian itu. Bohong itu paling, hoaks mungkin, saya bilang begitu," terang Sri.
Sri lantas menuju RS Saiful Anwar tempat jenazah dievakuasi. Ketika berada di RS Saiful Anwar, Sri melihat sendiri sosok jenazah Wahab. Momen itu sangat memukul perasaan Sri yang sudah menganggar Wahab seperti anaknya sendiri.
"Ya Allah, nak, mengapa kamu menempuh jalan seperti ini? Saya baru percaya karena melihat ia terbujur kaku" ujar Sri mengisahkan saat dirinya berada di Kamar Mayat RS Saiful Anwar.
Di mata Sri dan kawan-kawan kerja sekantornya, Wahab dinilai sebagai orang yang rajin dan disiplin. Ia mengerjakan tugas dengan baik. Wahab juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Ia sering pulang paling akhir karena menyelesaikan salat ashar di sekolah.
Sebuah foto memperlihatkan para guru berdiri berbaris di SDN 3 Sukun. Paling kiri, terlihat sosok Wahab mengenakan baju putih dan celana kain hitam. Foto itu diambil pada Senin (11/12/2023). Setelah pengambilan foto tersebut, Wahab pamit dengan alasan hendak menjemput anaknya.
Satuan Pengamanan SDN 3 Sukun, Mulyadi mengatakan ia terakhir kali bertemu Wahab pada Senin pagi (11/12/2023). Saat itu, Wahab pamitan hendak menjemput anaknya yang sekolah di SMP 3 Kota Malang. Tak seperti biasa Wahab pamitan pukul 9 pagi untuk menjemput anaknya.
Setelah menjemput anaknya, Wahab tidak kembali ke sekolah. Keesokan harinya, ia dikabarkan meninggal dunia di rumahnya, Desa Saptorenggo, Pakis, Kabupaten Malang.
Mulyadi masih tidak bisa mempercayai kalau Wahab telah meninggal. Meskipun tidak begitu dekat dengan Wahab, namun Mulyadi mengenal sosok Wahab sebagai orang yang rajin dan disiplin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.