Berita Malang Hari Ini

Tidak Lagi di Hotel, Kegiatan Rapat ASN Pemkot Malang akan Dipindah ke Malang Creative Centre

Pemerintah Kota Malang tengah mengidentifikasi kegiatan rapat yang bisa diefisiensikan dari hotel ke Malang Creative Centre (MCC)

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/beni
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengungkapkan, efisiensi itu untuk mengalihkan anggaran terhadap kebutuhan pembangunan daerah. 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Pemerintah Kota Malang tengah mengidentifikasi kegiatan rapat yang bisa diefisiensikan dari hotel ke Malang Creative Centre (MCC) atau tempat lain di dalam aset pemerintahan. Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengungkapkan, efisiensi itu untuk mengalihkan anggaran terhadap kebutuhan pembangunan daerah.

”Pembatasan kegiatan di hotel itu karena kami melihat bahwa Pemerintah Kota Malang memiliki aset seperti MCC. Di sana ada beberapa tempat rapat yang representatif juga. Sehingga Sebagai bentuk efektif efisiensi pelaksanaan APBD, satu hal yang kemudian kami diskusikan dengan Pj Wali Kota Malang, beliau meminta kami mengidentifikasi kegiatan sehingga APBD bisa semakin tepat sasaran lagi,” ujar Erik, (13/12/2023).

Selama ini, banyak kegiatan yang diselenggarakan di hotel maupun tempat rapat lain yang tidak menggunakan aset pemerintah. Kegiatan tersebut memiliki anggaran yang beragam. Nampaknya, sejumlah kegiatan yang biasanya diselenggarakan di hotel akan berpindah ke MCC atau tempat lain.

Di sana, aparatur bisa menyelenggarakan rapat tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi. Erik mengatakan, pengalihan anggaran itu nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya.

“Dari efektif efisiensi anggaran, kami bisa membangun infrastruktur lebih banyak lagi. Pemberian makanan bisa lebih luas cakupannya untuk mengatasi stunting,” jelasnya.

Mencegah PTM

Di sisi lain, mengurangi kegiatan di hotel juga diharapkan bisa mengurangi konsumsi makanan yang tidak baik bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Berdasarkan data yang diterima oleh Erik, menyebutkan bahwa saat ini sedang terjadi kenaikan tren penyakit tidak menular pada sejumlah ASN di Pemkot Malang.

Erik melihat, jika kegiatan berlangsung di hotel, banyak makanan mengandung gula dan minyak yang tidak baik bagi kesehatan. Meskipun menurut Erik konsen itu menjadi bagian yang minor, ia berharap ASN tetap memperhatikan pola makan.

“Saya minta ASN memperhatikan pola makan untuk menghindari potensi penyakit tidak menular. Berdasarkan informasi yang saya terima, ada kecenderungan peningkatan tren penyakit tidak menular. Kami sudah bikin surat edaran tentang penyakit tidak menular karena dari data kami, ada kecenderungannya meningkat," ujarnya.

Sejumlah penyakit tidak menular yang banyak ditemui di lingkungan aparatur seperti hipertensi, asam urat, kolesterol, diabetes hingga jantung. Banyak aparatur yang izin kerja karena harus mengontrol kesehatannya.

“Ini jadi satu bentuk keprihatinan sehingga kami bikin surat edaran untuk mencegah. Itu perhatian dan rasa sayang Pemkot Malang terhadap para aparaturnya. Ke depan, kami batasi kegiatan di hotel seperti ini, karena identifikasi kami, ini menjadi salah satu penyebabnya,”papar Erik.

Dikutip dari situs resmi Pemkot Malang, pada 2022 dilaporkan bahwa persentase terbesar untuk PTM sekitar 30 persen adalah hipertensi dan diabetes. Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Malang yang telah menjalankan program pemeriksaan menyeluruh bagi para ASN.

Berdasarkan catatan tengah tahun dari program Jemput Bola Periksa Gratis atau jebol Perintis PTM, dari jumlah kunjungan 262 orang, hipertensi menduduki angka tertinggi mencapai 75 (28,6 %), lalu obesitas 47 (17,9 %), dan diabetes melitus 14 (5,3 %). (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved