Berita Malang Hari Ini

Kepala Badan Pangan Nasional Sebut Harga Beras Hari Ini Sudah Tepat

Harga Eceran Tertinggi (HET) beras nampaknya tidak akan diubah. Badan Pangan Nasional menilai, HET yang berlaku saat ini masih ideal.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/purwanto
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kiri) meninjau gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Malang, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Presiden Jokowi menyalurkan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Malang. Presiden melakukan kunjungan ke Malang Raya dengan fokus memastikan pasokan pangan serta mengecek fasilitas pendidikan di SMK dan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga terdampak El Nino di Malang. SURYA/PURWANTO 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Harga Eceran Tertinggi (HET) beras tampaknya tidak akan diubah. Badan Pangan Nasional menilai, HET yang berlaku saat ini masih ideal. Berdasarkan  Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras, pemerintah menetapkan wilayah Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan dengan nilai HET beras medium senilai Rp 10.900 per Kg. Sedangkan HET beras premium senilai Rp 13.900 per Kg.


Wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung memiliki HET beras medium senilai Rp 11.500 per Kg. Sementara HET beras premium di wilayah tersebut senilai Rp 14.400 per Kg.


Di Bali dan Nusa Tenggara Barat, HET untuk beras medium senilai Rp 10.900 dan beras premium senilai RP 13.900. Di Nusa Tenggara Timur, HET beras medium senilai Rp 11.500, yang premium Rp 14.400.


Di Kalimantan, HET beras medium seniai Rp 11.500 dan HET premium 14.400. Kawasan Maluku dan Papua memiliki nilai yang sama. HET untuk beras medium di sana senilai Rp 11.800 sedangkan HET beras premium senilai Rp 14.800.


"Sekarang kan Rp 13.900 per Kg, kalau dinaikan ke Rp 16 ribu misal, ada 270 juta jiwa yang berdampak besar, sedangkan petani jumlahnya sekitar 30 juta. Kalau hari ini sudah tepat," ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi saat berada di Gudang Bulog, Kota Malang, Kamis (14/12/2023).


Dijelaskan Arief, meskipun tidak ada perubahan HET untuk saat ini, pihaknya tetap terbuka jika diperlukan lagi pembahasan mengenai HET. Badan Pangan bersama stakeholder lain akan membicarakan itu.


"HET itu sebenarnya baru diubah pada 2023, kalau memang diperlukan lagi, kami juga membuka. Seluruh sakeholder di bidang pangan biasanya Badan Pangan akan undang. HET itu, mulainya dari berapa biaya pokok produksi. Nah, itu terhubung dengan berapa produktivitas," ujar Arief. 


Diungkap Arief, produktivitas rata-rata nasional saat ini untuk 1 hektare bisa memproduksi 2,5 ton. Jika itu bisa dinaikan, berarti keuntungan di petanijuga  akan lebih tinggi. 


"Tetapi, bukan caranya menaikan harga di hilir, kalau naik terlalu tinggi di hilir, itu nanti daya beli masyarakat juga harus dilihat.
Hari ini, saya sampaikan bahwa pemerintah punya stok 1,4 juta ton seluruh Indonesia," katanya.


Diungkapkan Arief, saat ini nilai tukar petani sudah sangat baik. Badan Pangan Nasional mencatat nilai tukar mencapai 114 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibanding tahun lalu yang tercatat 95,2 persen. Kata Arief, petani di Indonesia saat ini sedang menikmati dampak nilai tukar yang tinggi tersebut.


"Kemudian Presiden menyampaikan jangan hanya petani yang hari ini senang karena harga gabah di atas Rp 7 ribu, tapi masyarakat banyak juga harus dibantu. Sehingga Pemerintah punya daftar, itu sekitar 21,3 juta, bahkan bulan depan 22 juta KK. Mereka adalah penerima manfaat yang memang harus kami berikan," tegasnya.


Arief juga menginformasikan bahwa saat ini Kementerian Pertanian RI tengah menyiapkan tanam 1 juta hektare dan ditargetkan panennya akan di atas 2.5 juta ton dalam tiga bulan ke depan. Badan Pangan Nasional telah diinstruksikan untuk memaksimalkan serapan di tingkatan petani agar produksinya bisa efektif.


"Saya sedang siapkan Bulog untuk lakukan serapan sehingga tiga empat bulan lagi, harga di petani harus tetap baik. Diserap dengan harga yang baik, kemudian nanti untuk kebutuhan bantuan pangan menggunakan beras dalam negeri. Itu perintahnya Presiden," terang Arief.


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menjelaskan, Presiden RI Joko Widodo telah berkunjung ke Gudang Bulog Kota Malang. Dalam kunjungan tersebut, Joko Widodo menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan. 


"Beliau meninjau Bulog untuk memastikan ketahanan panganan di sini, termasuk bantuan beras yang digulirkan kepada rakyat," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved