Berita Malang Hari Ini
Hadapi Pancaroba, Persada Hospital Gelar Sosialisasi Waspada Demam Berdarah
Persada Hospital menggelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat bertajuk Waspada Demam Berdarah Pada Musim Pancaroba, Sabtu (16/12/2023).
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, MALANG - Persada Hospital menggelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat bertajuk Waspada Demam Berdarah Pada Musim Pancaroba, Sabtu (16/12/2023). Sosialisasi tersebut digelar di Srikandi Hall Persada Hospital dan diikuti 49 warga Kota Malang yang memiliki anak diatas 6 tahun.
Dalam sosialisasi tersebut, Persada Hospital menghadirkan salah satu dokternya sebagai narasumber. Yaitu Dokter Anak Subspesialis Infeksi dan Penyakit Tropis, Dr. dr. Irene Ratridewi Sp.A (K), M.Kes.
Dr. dr. Irene Ratridewi Sp.A (K), M.Kes mengatakan, penyakit Demam Berdarah (DB) perlu diwaspadai masyarakat. Fenomena penyakit tersebut, muncul dan meningkat saat waktu-waktu tertentu khususnya musim pancaroba.
Cukup banyak dewasa maupun anak-anak, menjadi korban dari penyakit yang ditimbulkan nyamuk aedes Aegypti tersebut.
"Orang yang bergejala DB, harus segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit maupun puskesmas. Kalau tidak ditangani dengan cepat, maka masa perawatan serta pemulihan akan lebih lama,"
"Kalau tidak ditangani dengan cepat, maka DB yang biasanya sakit 7 hingga 10 hari maksimal, malah menjadi berlarut dan bisa sampai dua hingga tiga minggu untuk pemulihan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Sabtu (16/12/2023).
Apalagi, orang-orang dengan gejala DB dan memiliki komorbid, seperti diabetes, jantung koroner, stroke. Dianjurkan segera dibawa ke rumah sakit.
"Apabila pasien DB ada komorbid, pasti akan lebih berisiko berat. Sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan observasi," terangnya.
Dirinya mengungkapkan, orang yang terkena gejala DB biasanya ditandai dengan demam yang tinggi secara mendadak. Lalu disertai dengan pusing dan mual.
Oleh karena itu, untuk pertolongan pertama bagi orang bergejala DB, yakni minum air putih sebanyak-banyaknya agar tidak dehidrasi.
"Kasih cairan (air putih) sebanyak-banyaknya agar tidak dehidrasi. Tetapi kalau masih mual atau muntah, harus dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Dirinya menjelaskan, DB dapat dapat dicegah dengan konsep segitiga epidemiologi. Yakni, pencegahan dari lingkungan sekitar, kemudian pengendalian manusia itu sendiri, dan virus.
Pencegahan lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), atau biasa disebut 3M Plus.
Untuk pencegahan pengendalian virus DB, belum bisa dilakukan, karena hingga saat ini belum ada antivirus DB. Sehingga, solusinya adalah melalui vaksin DB.
"Vaksin sebagai salah satu upaya manusia untuk bertahan hidup. Upaya memperkuat manusianya, supaya kalau terkena virus itu jangan sampai sakit berat, dan jangan sampai terjadi kematian," jelasnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.