Tunggakan Insentif Pemkab Malang Diduga Rp 300 Juta, Kriminolog UMM : Siapa yang Bertanggung Jawab

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengusutan kasus habisnya anggaran di bagian umum Pemkab Malang, yang kini sedang didalami oleh Inspektorat, sepertinya mulai menemukan titik terang.

Itu setelah Inspektorat memanggil Ahmad Sovie Nuralam, Kabag Umum dan anak buahnya, yakni para Kasubag, dan Bendahara.

Hasilnya memang belum diumumkan oleh Inspektorat meski sudah memanggil mereka secara bergantian sejak sepekan ini.

Bahkan, Nurcahyo, Plt Inspektorat belum berhasil dikonfirmasi, Sabtu (16/12/2023).

Namun, sejumlah sumber menuturkan, bahwa habisnya anggaran sebelum tutup tahun itu karena diduga adanya dugaan kesalahan penganggaran.

"Antara keterangan dia dengan tiga anak buahnya banyak perbedaan terutama terkait pengeluaran anggaran," ujar sumber kepada SURYAMALANG.COM.

Dampak dari semua itu, di penghujung tahun ini bagian umum bukan cuma punya tunggakan ke travel dan katering, namun juga menunggak uang insentif buat pegawai honorernya yang diperkirakan berjumlah 73 orang.

Mereka sudah berbulan-bulan belum menerima uang bonus yang biasa diterima setiap bulan Rp 300 ribu per orang.

Bahkan, tunggakan ke travel itu diduga masih Rp 69 juta meski sudah dilunasi Rp 200 juta.

Belum lagi, tunggakan ke beberapa pengusaha katering, yang biasa menyediakan makan dan jajan setiap berlangsung rapat para pejabat itu.

Disebut-sebut, tunggakan ke katering itu diduga masih Rp 300 juta.

Itu dibenarkan salah satu katering karena mengaku uangnya masih tersangkut Rp 50 juta, yakni tunggakan sejak April 2023 lalu.

"Kalau itu benar, lalu siapa yang akan bertanggung jawab untuk melunasi utang itu."

"Katanya, anggarannya sudah habis. Dan, ingat piutang seperti itu tak boleh dianggarkan tahun depan buat melunasinya," kata Prof Sidik Sunarya, kriminolog dan Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).