Kronologi Pria Viral Ngamuk di Bus Bikin Penumpang Lain Ketakutan, Desak Sopir Agar Diturunkan

Penumpang lain yang tampak gemas karena sopir tidak kunjung mengambil tindakan tegas kembali mendesak. 

"Pak sopir turunin pak, tuh di depan ada security pak" ujar seorang pria. 

Lalu ada seorang ibu-ibu yang tampak tidak tahan dengan pria aneh itu dan gemas pada sopir. 

"Pak buruan pak" ujar ibu-ibu. 

Baca juga: Viral Suami Istri Jadi Pengantin di Resepsi Gantikan Adik, Tahan Malu Bak Nikah Lagi, Anak Rewel

Seorang Kompas.com 'Pria Bikin Gaduh di Bus Menuju Bandara Soekarno-Hatta'.

Lalu seorang security terlihat mendekat ke arah bus tersebut dan para penumpang mulai mendesaknya agar menurunkan pria aneh itu. 

"Turun, udah turun, bikin rusuh, ini pak bikin rusuh pak dari tadi" tegas ibu-ibu kepada pria aneh itu. 

Sedangkan dalam keterangan video pengunggah menyebut pria itu memarahi para penumpang dan menyebarkan teror. 

'Momen panik penumpang di dalam bus shuttle di tengah tol Bandara Soetta lantaran ada seorang penumpang pria memarahi semua penumpang tanpa alasan yang jelas, mengajak tabrakan bareng' tulis pengunggah. 

'Sesampainya di bandara, akhirnya penumpang yang marah-marah tersebut pun berhasil diturunkan. Perekam menyebutkan saat digeledah tas si pria oleh petugas, isinya kembang 7 rupa' tutupnya. 

Sampai berita ini tayang video tersebut sudah disukai 8957 ribu kali dan mendapat 1343 komentar. 

Kronologi Kejadian

Setelah dilakukan pendalaman, pelaku ternyata berinisial WH diduga memiliki gangguan kejiwaan atau ODGJ.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Reza Fahlevi mengatakan, WH diduga memiliki gangguan kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
 
"Setelah dilakukan pendalaman, diketahui bahwa saudara WH memiliki riwayat medis yang membutuhkan perawatan kejiwaan," kata Reza saat dikonfirmasi, Sabtu (16/12/2023).

"Sehingga dari informasi tersebut, kami bersama dengan keluarga berkoordinasi untuk membawa saudara WH untuk dirawat di salah satu pusat kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis," imbuh dia.