Berita Malang Hari Ini

Dosen UMM Jelaskan Penyakit Pneumonia Mycoplasma yang Menyerang Anak

Pneumonia itu penyakit yang sudah lama ada bahkan sebelum Covid-19. Jadi bukan penyakit misterius. Penyebab hingga pengobatanya pun jelas

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
umm
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UMM) dr Thahri Iskandar SpP 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus tiga anak terpapar pneumonia mycoplasma di Jakarta pada November 2023 mengingat kenangan buruk pada saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UMM) dr Thahri Iskandar SpP menjelaskan setelah kasus Covid-19 mereda, masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan hidup sehat. 


Mereka acuh dengan penggunaan masker dan tidak memperdulikan kebersihan diri seperti rajin cuci tangan dan menjaga jarak. Hal ini yang menjadi alasan utama bakteri tumbuh dilingkungan sekitar tempat tinggal.

“Pneumonia itu penyakit yang sudah lama ada bahkan sebelum Covid-19. Jadi bukan penyakit misterius. Penyebab hingga pengobatanya pun jelas, tidak seperti Covid-19,” ujar drThahri, Senin (18/12/2023).


Pada dasarnya, pneumonia mycoplasma merupakan penyakit infeksi jaringan paru yang diakibatkan oleh mikroorganisme. Bisa berupa virus, bakteri, jamur hingga parasit. Umumnya pneumonia ini menyerang anak. Hal ini karena daya tahan tubuh anak yang belum stabil dan berbeda dengan orang dewasa. Sedang beberapa gejalanya adalah demam, tenggorokan nyeri, sesak, batuk, nyeri otot, pusing, lemas. Pada anak bisa disertai diare. 

 

“Perlu diingat bahwa pneumonia ini penyakit yang bersifat menular. Karena itu orang dewasa yang terpapar wajib menjaga jarak dengan anak dan menjaga lingkungan tetap bersih,” jelasnya. Salah satu upaya pencegahan penyakit ini adalah dengan menjaga lingkungan sekitar. Lingkungan yang kotor, akan membuat banyak bakteri tumbuh dan berkembang. 


Sehingga menyerang daya tahan tubuh manusia, utamanya anak. Pola hidup sehat seperti tidur cukup, makan makanan bergizi,  berprotein dan rajin olahraga juga bisa sangat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang. “Masyarakat tidak perlu panik. Jika anak mulai merasakan gejala seperti di atas, cobalah bawa ke dokter dan jangan menduga-duga. Apalagi jika gejala berlangsung lebih dari satu minggu,” pungkasnya. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved