Tukar Guling Stadion Gajayana Malang

KRONOLOGI Tukar Guling Stadion Gajayana, Gagal Homebase Arema FC Hingga Pemkot Malang Minta APBN

Pemkot Malang setidaknya sudah mengungkap dua wacana besar renovasi stadion Gajayana, sebelum di akhir tahun 2023 ini muncul wacana tukar guling

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Kondisi lapangan stadion Gajayana di Kota Malang. Pemkot Malang memunculkan wacana untuk tukar guling stadion legendaris di tengah kota Malang itu 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang membuat pernyataan terbuka terkait wacana tukar guling stadion Gajayana di kota Malang.

Kronologi munculnya wacana tukar guling stadion Gajayana sebagai aset Pemkot Malang cukup menarik ditelusuri, terlebih di sepanjang tahun 2023 saja, sudah ada beberapa wacana terkait renovasi stadion legendaris itu.

Baca juga: BREAKING NEWS Tukar Guling Stadion Gajayana, Pemkot Malang Akui Bahas Rencana dengan Pihak Kedua

Terbaru, Pemkot Malang menyatakan berencana membangun stadion baru di lokasi baru yang lebih memungkinkan, di mana sudah ada pihak kedua yang siap melakukan tukar guling aset stadion Gajayana.

PJ Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyatakan sudah ada pihak kedua yang siap melakukan tukar guling stadion Gajayana.

"Ada pihak kedua yang siap, jadi akan ada tukar guling," 

"Mereka ada keseriusan. Tapi kami minta untuk mendetailkan lagi," ungkap Wahyu Hidayat pada 17 Desember 2023.

Jika dirunut ke belakang, Pemkot Malang setidaknya sudah mengungkap dua wacana besar renovasi stadion Gajayana, sebelum di akhir tahun 2023 ini muncul wacana tukar guling.

Berikut kronologi wacana renovasi hingga tukar guling Stadion Gajayana di tahun 2023 :

1. Home Base Arema FC

Seperti diketahui, di tahun 2023 ini sorotan ke stadion Gajayana yang terletak di tengah kota Malang menguat ketika manajemen Arema FC menyatakan akan menggunakan stadion itu sebagai home base.

Manajemen Arema FC dan Pemkot Malang bahkan tercatat sudah menggelar pertemuan resmi guna membahas bentuk kerjasama penggunaan stadion Gajayana sebagai home base Arema FC untuk Liga 1 2023/2024.

Manajemen Arema FC menyebut sudah mengajukan proposal kerjasama terkait penggunaan sebagai home base berikut proses renovasi yang diperlukan agar sesuai standart Liga 1.

Tapi rencana Arema FC berkandang di stadion Gajayana hanya tinggal rencana.

Dari semula Arema FC menyebut akan mulai menggunakan stadion Gajayana di pertengahan putaran pertama karena akan ada proses renovasi, hingga kini, renovasi utama belum ada.

Arema FC pun hingga memasuki putaran kedua Liga 1 2023/2024 pun akhirnya tetap berkandang di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar , Bali.

Pada 25 Juli 2023, Pemkot Malang yang dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menyatakan sedang mengkaji Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dari manajemen Arema FC.

RAB yang diusulkan oleh Arema FC sebesar Rp 11 miliar.

Angka tersebut diperuntukkan untuk pembenahan lampu stadion, pemasangan kursi Single seat hingga perawatan rumput.

"Saat ini kami masih menunggu. Sebenarnya kemarin sudah ada pertemuan lagi. Cuma belum ada keputusan apapun," ucap General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi saat dihubungi Suryamalang.com, Selasa (25/7/2023).

 

2. Ajukan Dana APBN Rp 200 Miliar

Ketika proposal manajemen Arema FC dan dan rencana renovasi stadion Gajayana Pemkot Malang tak berujung, Wali Kota Malang saat itu (sebelum habis masa jabatannya), Sutiaji menyebutkanwacana baru, yakni mengajukan dana APBN ke Pemerintah pusat untuk renovasi.

Sutuaji mengatakan dia telah mengajukan usulan renovasi stadion Gajayana menggunakan dana APBN tersebut kepada pemerintah pusat.

“Kami datang ke Jakarta ada komunikasi dengan Menpora. Komunikasi ini untuk pengajuan renovasi Stadion Gajayana,” ujar Sutiaji pada Senin 24 Juli 2023.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengatakan, pihaknya tengah berusaha memastikan rehab besar Stadion Gajayana untuk masuk ke program Kemenpora agar didanai oleh APBN.

Anggarannya, untuk pembangunan total dari nol dengan merubuhkan total bangunan dikisaran Rp500 miliar. Namun, untuk rehab besar ini dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 miliar yang bakal dibebankan kepada APBN.

"Juknis terbaru dari Kemenpora sudah kami terima. Kami sedang menyiapkan pemenuhan dokumen administrasi yang dipersyaratkan untuk diajukan," ujar Baihaqi, Selasa (1/8/2023).

Ia mempunyai gambaran, nantinya rehab besar Stadion Gajayana Malang akan mirip dengan Stadion I Wayan Dipta Bali yang sudah berstandar internasional dan sesuai regulasi FIFA.

Baihaqi mengungkapkan, sedang menghitung ulang kebutuhan yang diperlukan.

"Gambaran kami ya seperti I Wayan Dipta, renovasi standar internasional. Itu butuh Rp 152 sampai 200 miliar," katanya.

Rehab besar Stadion Gajayana Malang tersebut, meliputi perbaikan lintasan lari bertaraf internasional, penggantian rumput, kursi menggunakan single seat, pengecatan total, penambahan tribun, perbaikan saran dan prasarana seperti pintu masuk, kamar mandi, ruang ganti hingga penerangan stadion.

"Semua menuju standar internasional. Semuanya rehab besar," tegasnya.

Untuk pengerjaannya, Baihaqi masih belum bisa memastikan. Sebab, proses ini masih terus berjalan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Mendengar informasi tersebut, Yusrinal menganggap, bahwa Pemkot Malang memiliki pertimbangan dan kebijakan terkait Stadion Gajayana ini.

Manajemen Arema FC pun mendukung penuh apapun langkah dan keputusan yang akan diambil oleh Pemkot Malang soal Stadion Gajayana.

"Arema tetap menghargai apapun langkah dan keputusan yang diambil Pemkot Malang," katanya.

Kondisi bangku untuk pemain cadangan di stadion Gajayana Malang yang memprihatinkan, Jumat (5/5/20223).
Kondisi bangku untuk pemain cadangan di stadion Gajayana Malang yang memprihatinkan, Jumat (5/5/20223). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

 

3. Anggaran Buat Kantin dan Toilet Rp 200 Juta

Ketika rencana renovasi stadion Gajayana agar memunuhi standart masih terus sebatas wacana hingga mejelang akhir tahun 2023, Pemkot Malang memilih melakukan tindakan konkret dengan membuat kantin dan toilet stadion.

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang akan menggunakan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk menambah dua fasilitas umum di Stadion Gajayana yakni kantin serta toilet.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menjelaskan penambahan fasilitas ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas fasilitas olahraga Kota Malang, khususnya di Stadion Gajayana.

Ia ingin Stadion Gajayana lebih baik dan lebih representatif.

"Dengan meningkatkan fasilitas-fasilitasnya, maka akan memberi dukungan. Kita tambahkan kantin yang jualan makanan dan minuman," jelas Baihaqi.

Baihaqi mengungkapkan area kompleks Stadion Gajayana sudah mulai ditata satu per satu. Penataan ini untuk menyiapkan tempat bagi penjual makanan dan minuman nantinya.

"Lalu area toilet juga kami tata. Ditambahkan dan diperbaiki yang sudah ada supaya semua jadi nyaman," terangnya. 

Area kantin dan toilet ini akan segera direalisasikan secepatnya, targetnya dikerjakan pada Oktober.

Sebelumnya anggaran ini ditambahkan dan diusulkan melalui APBD Perubahan Kota Malang Tahun 2023.

 

4. Tukar Guling Stadion Gajayana

Belum diketahui update penambahan fasilitas kantin dan toilet stadion Gajayana dengan anggaran Rp 200 juta, kini muncul wacana tukar guling.

Pemkot Malang akan membangun stadion baru di lokasi baru.

PJ Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan rencana enovasi stadion Gajayana belum bisa dijalankan.

"Untuk renovasi stadion saat ini masih belum,"

"Karena masih ada beberapa skema,"

"Ada Arema FC yang ingin memanfaatkan, tapi juga ada pihak ketiga yang juga ingin menguatkan Stadion Gajayana," ucap PJ Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pada 17 Desember 2023 lalu.

Pemkot Malang pun berencana untuk membangun Stadion baru sebagai pengganti stadion kebanggaan Arek-Arek Malang itu.

Sementara Stadion Gajayana, rencananya akan ditukar guling dengan pihak kedua yang sudah melakukan komunikasi dengan Pemkot Malang.

"Ada pihak kedua yang siap, jadi akan ada tukar guling," 

"Mereka ada keseriusan. Tapi kami minta untuk mendetailkan lagi," ungkapnya.

Letak stadion Gajayana yang berada di tengah kota dianggap tidak representatif untuk menggelar event olahraga berskala besar jadi salah satu pertimbangan untuk dilakukan tukar guling.

Wahyu pun merujuk pada regulasi PSSI berkaitan dengan stadion.

Di mana akses penonton yang masuk ke stadion dengan lokasi parkir harus berjarak minimal 1 Kilometer.

Hal ini yang menjadi pertimbangan untuk membangun stadion baru di Kota Malang.

Meski rencana tersebut kata Wahyu tidak dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Karena sesuai regulasi dari PSSI yang baru, ada beberapa regulasi yang agak kesulitan kalau stadion berada di tengah kota,"

"Kalau regulasi PSSI terkait orang menonton dan kendaraan tidak boleh berdekatan,"

"Nanti kami akan lihat regulasi PSSI yang baru terkait penguatan stadion," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi mengatakan, bahwa pembangunan stadion baru masih diperlukan kajian dan pembahasan lagi.

Dia akan melihat regulasi PSSI yang baru soal stadion.

Sebelum nantinya Pemkot Malang memutuskan untuk membangun stadion baru berskala internasional.

"Akses penonton yang masih jadi pertimbangan,"

"Sedangkan Stadion kita (Gajayana) ada di di tengah kota,"

"Resikonya cukup tinggi apabila menggelar pertandingan seperti Liga 1," katanya.

 

(M Rifky Edgar/Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved