Berita Malang Hari Ini

Kaum Rebahan Rawan Terjangkit Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, Stroke, Kanker dan Obesitas

KAUM REBAHAN - Mereka terancam nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
pixabay/sweetlouise
ILUSTRASI 

KAUM REBAHAN - Mereka terancam nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Generasi rebahan ternacam obesitas hingga kelainan tulang.

Hal itu disampaikan Dr Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Masalah rebahan dan dampaknya yang bahaya ini sudah menjadi isu keperawatan komunitas, oleh karena itu jangan sampai kita abai dengannya,” kata Yoyok, Minggu (31/12/2023).


Dikatakan, seringkali masyarakat mengabaikan sakit yang bersifat sementara akibat terlalu lama dalam posisi tertentu saat rebahan. Tanpa mereka sadari, hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Dampaknya akan dapat menjadi pemicu hadirnya berbagai penyakit kronik di kemudian hari.

“Beberapa di antaranya adalah nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas,” jelas dia.


Selain itu juga berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah atau diabetes semakin tinggi. “Saat posisi rebahan, ada bagian tubuh yang mengalami tekanan besar. Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang hingga kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis,” kata Dekan Fikes UMM tersebut. 


Selain itu, saat bangun dari posisi rebahan, seseorang juga berpotensi merasakan pusing. Ini diakibatkan oleh tekanan darah yang berubah secara cepat atau sering disebut hipotensi ortotastik. Kondisi ini terjadi berkat tekanan darah rendah karena  posisi tubuh berubah secara cepat. Hipotensi ortostatik umumnya merupakan gejala dari penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan  penyakit pada syaraf. 


Maka ia berpesan agar masyarakat khususnya anak muda menghindari kebiasaan ini dan meningkatkan aktivitas fisiknya. “Jangan rebahan dengan kurun waktu yang lama. Biasakan diri melakukan kegiatan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap harinya. Hindari juga makananan siap saji, dan terapkan pola hidup sehat agar kualitas hidup juga menjadi lebih baik,” pungkasnya. 

Dr Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom, Dekan  Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dr Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom, Dekan  Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (umm)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved