Program Desa Berdaya Energi Ramah Lingkungan, Keberlanjutan dan Masa Depan Peternak Gunungkidul
PT PLN menegaskan komitmen untuk pemanfaatan biomassa dalam pembangkitan listrik demi pengurangan emisi gas rumah kaca
Penulis: rahadian bagus priambodo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, GUNUNGKIDUL - Langit di Kabupaten Gunungkidul terlihat cerah sore itu saat kami mendatangi rumah Riyanta di Padukuhan Jomblang Tengah, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Pojong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/12/2023) kemarin.
Pria 48 tahun itu sedang memberi makan ternak di kandang yang terletak di halaman belakang rumahnya. Di kandang berukuran sekitar 3x6 meter tersebut Riyanta memelihara dua ekor sapi. Tiga ekor kambingnya dipelihara terpisah di kandang berbentuk panggung berukuran 3x4 meter.
Hampir seluruh warga di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Gombang di Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul memelihara ternak seperti sapi dan kambing. Bagi masyarakat petani seperti Riyanta memelihara rajakaya seperti sapi dan kambing sangatlah penting.
Selain untuk tabungan, bila membutuhkan uang untuk keperluan darurat, ke dua jenis hewan tersebut mudah untuk dijual di pasaran. Kotoran ternak yang dihasilkan pun dapat diolah menjadi pupuk dasar untuk lahan pertanian.
"Lumayan,. Bisa ngurangin belanja pupuk dasar sampai 50 persen," kata Riyanta.
Riyanta sebenarnya ingin menambah jumlah ternak yang dipelihara. Sama seperti tetangga-tetangganya, bapak satu anak ini harus memendam keinginan tersebut.
Ketersediaan pakan hijau di musim kemarau menjadi momok bagi para peternak di Gunungkidul. Rumput yang biasanya bisa diperoleh gratis di musim penghujan, pada saat kemarau harus dibeli dari daerah lain.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan hijau dua ekor sapi dan tiga ekor kambing miliknya pada musim kemarau, Riyanta bisa menghabiskan Rp5,6 juta untuk membeli rumput dan jerami. Hal itu yang membuatnya harus berpikir ulang bila ingin menambah jumlah ternaknya.
Hal serupa juga dirasakan Mahendra (28), warga Padukuhan Klepu, Karangasem, Ponjong. Bapak satu anak ini tiap hari harus mengeluarkan biaya Rp30 ribu untuk membeli tiga ikat daun jagung dan jerami untuk pakan satu ekor sapi dan satu ekor kambing miliknya selama musim kemarau.
Sama seperti Riyanta, Mahendra selama ini tidak berani menambah jumlah hewan ternaknya karena takut tidak mampu membeli pakan saat musim kemarau tiba.
Namun harapan mereka berdua dan ribuan kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Gombang setelah PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bersama Pemda DIY dan Kraton Yogyakarta memulai program penghijauan pada Februari 2023 lalu di dua kalurahan tersebut.
Sebanyak 50.000 bibit pohon Indigofera, Gamal, Kaliandra dan jati putih ditanam. Sejumlah 30.000 bibit ditanam di lahan Tanah Kasultanan (Sultan Ground/SG) dan Tanah Kas Desa, sisanya sebanyak 20.000 bibit dibagikan secara merata kepada 1.700 kk yang tinggal di dua kalurahan tersebut untuk ditanam di pekarangan masing-masing.
"Senang sekali Mas dengan program tersebut. Selain yang kami tanam di pekarangan sendiri, bibit yang ditanam di lahan SG dan TKD kelak daunnya boleh dimanfaatkan warga juga sebagai sumber pakan ternak," kata Mahendra gembira.
Disinggung mengenai harapan ke depan, baik Riyanta maupun Mahendra sepakat, mereka ingin program tersebut tetap berlanjut dan jumlah bibit pohon ditambah.
"Harapannya adalah masyarakat disini bisa mandiri dalam menyediakan pakan ternak saat musim kemarau tiba. Sehingga kami bisa menambah jumlah ternak yang dipelihara," ujar Mahendra.
Plat Nomor Kembar pada Mobil Diduga Milik PLN Muncul di Jombang, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Syarat Diskon Tambah Daya Listrik PLN Potongan 50 Persen Bulan Agustus 2025 Maksimal 7.700 VA |
![]() |
---|
Lokasi Sebenarnya Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya Berjarak 3,6 KM dari Kabel Bawah Laut PLN, Aman |
![]() |
---|
Risiko Besar Penyelaman Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya Dekat Kabel Bawah Laut, PLN Tak Rekomendasi |
![]() |
---|
Pekerja Tersengat Listrik saat Memperbaiki Kabel Area Jaringan Lawang-Singosari Kabupaten Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.