Berita Malang Hari Ini

Konsultan Rangkap Kontraktor di Kabupaten Malang, Krimonolog Sebut Ada Potensi Kecurangan

konsultan yang merangkap jadi kontraktor, hingga menyebabkan rehab 10 Puskesmas di Kabupaten Malang yang prosesnya molor, rawan terjadi penyimpangan

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Proyek hanggar damkar di Kabupaten Malang senilai Rp 1,9 miliar sedang dikebut. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Temuan dugaan konsultan yang merangkap jadi kontraktor, hingga menyebabkan rehab 10 Puskesmas di Kabupaten Malang yang prosesnya molor, rawan terjadi penyimpangan.

Sebab, keduanya punya fungsi yang beda, yakni konsultan itu tugasnya mengawasi proyek, sedang kontraktor itu tugasnya mengerjakan proyek yang harus diawasinya.

"Itu dua profesi yang beda, sehingga tak bisa dirangkap oleh satu orang seperti itu," tegas Dr Prija Djatmika SH MH, ahli hukum pidana dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (6/1/2024).

Kalau faktanya seperti itu, lanjut dia, itu rawan terjadinya dugaan kecurangan.

Sebab, mestinya dia jadi pengawas namun karena juga merangkap jadi kontraktor sehingga tak mungkin bisa melakukan fungsi pengawasan.

Makanya, itu harus dilakukan audit investigasi oleh aparat penegak hukum supaya diketahui apakah ada usaha memperkaya diri secara pribadi atau korporasi hingga menyebabkan kerugian negara.

"Kalau ditemukan ada kerugian negara, ya pasti pidana, makanya aparat penegak hukum harus turun," tegas pria yang sering dijadikan saksi ahli di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Polda Jatim ini.

Begitu juga Prof Dr Sidik Sunaryo SH M Si M Hum, krimonolog asal Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga mengatakan, kasus seperti itu berpotensi terjadinya praud (kecurangan atau korupsi).

Sebab, fungsi pengawasan, fungsi monev (monetoring dan evaluasi) tidak dijalankan dengan baik sehingga berpotensi merugikan uang negara.

"Sudah barang tentu, itu bisa menjadi pintu masuk terjadinya potensi-pitensi penyimpangan," tegas Wakil Rektor IV UMM ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota dewan menemukan banyak proyek tahun 2023 yang dikerjakan sampai minggu pertama tahun 2024 ini.

Di antaranya, proyek hanggar dampar (pemadam kebakaran) Rp 1,9 miliar, proyek RSUD Kanjuruhan Rp 4,1 miliar, proyek renovasi gedung dewan Rp 2,3 miliar dan proyek jembatan Rp 4,1 miliar.

Termasuk, dua dari 10 puskesmas, juga belum molor, yakni Puskesmas Wajak dan Puskesmas Ketawang (Kecamatan Gondanglegi), yang masing-masing nilai proyeknya Rp 199,8 juta.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved