Berita Viral

Geger Fakta Konsumsi Daging Anjing di Solo Paling Banyak Se Jawa Tengah, Sehari Capai 100 Ekor

Geger fakta konsumsi daging anjing di Solo paling banyak se Provinsi Jawa Tengah. Sehari bisa capai 100 ekor.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
FOTO ILUSTRASI: Geger Fakta Konsumsi Daging Anjing di Solo Paling Banyak Se Jawa Tengah 

SURYAMALANG.COM - Geger fakta konsumsi daging anjing di Solo paling banyak se Provinsi Jawa Tengah

Diperkirakan konsumsi daging anjing di wilayah Kota Solo per harinya bisa mencapai 100 ekor. 

Sementara itu, akumulasi konsumsi daging anjing di Provinsi Jawa Tengah tembus 13 ribu ekor dalam satu bulan. 

Fakta itu terungkap setelah polisi menyelesaikan kasus penyelundupan 226 anjing dari Subang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah.

Penyelundupan itu digagalkan jajaran Polrestabes Semarang.

Ratusan anjing tersebut akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Solo.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan tingkat konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor per hari.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ada 27 warung makan yang menjual menu daging anjing.

“Kalau di kami data yang ada warung ada 27. Kurang lebih 90-100 ekor per hari,” paparnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ratusan anjing hasil dari penangkapan Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung.
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ratusan anjing hasil dari penangkapan Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung. (Iwan Arifianto.)

Baca juga: Fakta-fakta Carok di Bangkalan Madura: Viral, Ada 4 Orang Tewas, Jenazah Dibawa ke RSUD Syamrabu

Meski daging anjing berbahaya bagi tubuh, namun sejumlah masyarakat di Solo tetap mengonsumsinya.

“Ditengarai ada bakteri di dalam anjing yang bisa menular pada manusia,” lanjutnya.

Ia mengatakan selama ini tidak ada pengawasan yang ketat dalam peredaran daging anjing ke 27 warung.

Hal yang bisa dilakukan petugas hanya menegur, lantaran tidak ada larangan menjual daging anjing.

“Kita pendekatannya komunikasi dan edukasi. Kalau masalah itu sosialisasi dengan para penjual daging anjing dan masyarakat mengenai efek negatif mengenai konsumsi daging anjing,” beber dia.

Menurutnya memakan daging anjing bagi sebagian warga Solo sudah menjadi kebiasaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved