Berita Kediri Hari Ini
Kaum Tani Jagung Mulai Bahagia, Kaum Peternak Ayam Giliran Mengeluh
Harga Jagung Naik, Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Kediri Menjerit Tak Dapat Untung
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Kaum tani jagung sedang berbahagia karena harga jagung membaik selama beberapa bulan terakhir.
Jika biasanya harga jagung kering hanya di kisaran Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per Kg beberapa bulan terakhir naik bertahap mulai Rp 5.000, kemudian Rp 6 hingga Rp 9.000 per Kg.
Kenaikan drastis ini jarang terjadi sehingga petani jagung sejak lama cenderung menjadi petani gurem.
Padahal, masa tanam jagung hingga dapat dipanen butuh waktu setidaknya 100 hari atau hampir 4 bulan.
Itu belum termasuk proses pengupasan, pengeringan hingga penggilingan yang butuh waktu paling cepat 7 hari jika cuaca cerah tanpa hujan.
Namun, di balik kebahagiaan kaum tani jagung itu, giliran kaum peternak ayam yang mengeluh.
Sebab, jagung menjadi salah satu pakan ternak utama bagi ayam petelur.
Seperti yang dialami oleh Suwono, peternak ayam asal Desa Tanjung Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Ia merasa keberatan dengan adanya kenaikan harga jagung belakangan ini.
Menurut Suwono, kenaikan harga pakan ternak ini membuat dirinya dan peternak lain kelimpungan. Biaya produksi pakan yang kian meningkat menyebabkan selisih untung yang hanya sedikit. Bahkan tak jarang ia mengalami kerugian saat harga pakan tengah mahal.
"Kalau harga mahal gini kami para peternak kesusahan. Biaya produksi pakan meningkat, tapi untung penjualan tidak banyak. Bahkan kadang rugi, hanya bisa bertahan saja," kata Suwono, Selasa (23/1/2024).
Suwono menuturkan, harga pakan ternak tersebut tak sesuai dengan harga jual telur di pasaran. Saat ini, harga telur hanya Rp 22 ribu setiap kilogramnya. Ini membuat para peternak ayam petelur sulit mendapatkan hasil.
Untuk memberi makan 4.500 ekor ayam petelur miliknya, Suwono membutuhkan pakan sebanyak 2 kwintal atau 200 kilogram jagung setiap harinya. Selisih harga jagung yang mencapai Rp3 ribu per kilogram tentu membuatnya keberatan.
Menurut Suwono, seharusnya pakan jagung tersebut berada di angka normal Rp4 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram. Namun kini harganya justru melambung menjadi Rp9 ribu.
"Keluhan dari peternak ya sangat menjerit dengan kenaikan harga jagung yang tidak wajar ini. Baru kali ini saya tahu harga jagung bisa tembus sampai di atas Rp9 ribu per kilogram," jelasnya.
Untuk itu, Suwono berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga jagung di pasaran. Sementara itu, saat ini dia dan peternak di Kediri lainnya belum berani menaikkan harga telur ayam karena pertimbangan pasar masih lesu dan permintaan telur ayam yang belum ada peningkatan.
"Harapannya pasti semoga harga jagung bisa kembali normal sehingga kami peternak tidak keberatan. Karena menaikkan harga telur tidak bisa sembarangan," tutup Suwono.
KRONOLOGI Kebakaran di Purwoasri Kediri, Lansia Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 100 Persen |
![]() |
---|
Area Sekolah SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol, Akibat Plengsengan Tergerus Arus Sungai |
![]() |
---|
Ada 17 Terpidana Mati di Jawa Timur Belum Dieksekusi, Ini Penjelasan Kejati Jatim |
![]() |
---|
Pameran Arca Situs Tondowongso Jadi Tanda Kembalinya 14 Peninggalan Bersejarah di Kediri |
![]() |
---|
OJK Kediri Perketat Langkah Pencegahan dan Penindakan Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.