Berita Surabaya Hari Ini
Cerita Anak Tentang Ayahnya Sopir Truk Kontainer Tewas Tertimpa Alat Berat di Surabaya
Hariono (65) alias Mbah No, sopir truk kontainer tewas tertimpa alat berat pemindah peti kemas di Surabaya. Ini bukan kejadian pertama.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
Hariono (65) alias Mbah No, sopir truk kontainer tewas tertimpa alat berat pemindah peti kemas di Surabaya. Ini bukan kejadian pertama.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rumah di Kupang Krajan Gang IV, No.59 A, Surabaya, tampak ramai pada Rabu (31/1/2024).
Sejumlah penghuni rumah terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk tahlilan.
Sementara Zuliati dan suaminya tampak sedih saat ditemui di lokasi lantaran tak menyangka sang ayah meninggal dunia setelah tergencet alat berat saat bekerja.
"Mungkin itu sudah takdirnya, meskipun saya masih nyesek," ucap Zuliati, anak kandung Hariono (65) alias Mbah No.
Mbah No adalah sopir kontainer PT Parit Mas.
Pada Selasa (30/1/2024), Mbah No datang ke depo parkir kontainer di Tanjung Baru, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
Dia hendak mengambil muatan kertas, kemudian dikirim ke Pandaan.
Mbah No usai menyiapkan angkutannya bergegas menyerahkan surat jalan kepada sopir depo yang bertugas mengisi muatan ke dalam kontainernya.
Setelah surat diserahkan, ia berjalan membelakangi kontainer. Tanpa disangka, ia kemunduran roda reach stacker.
Reach stacker adalah alat berat yang bisa digunakan untuk memindahkan kontainer.
"Kalau kata teman-teman kerja bapak, sebenarnya bapak dan sopir alat berat sudah diteriaki, tapi tidak ada yang dengar," ujar ibu rumah tangga usia 47 itu.

Setelah kemunduran alat berat, korban jatuh dalam posisi tertelungkup di paving. Korban mengalami luka di bagian pinggul. Korban pun menghembuskan nafas terakhir di lokasi tersebut.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya ternyata dalam lokasi yang sama satu bulan ini terjadi kecelakaan dua kali. Pertengahan Januari lalu ada seorang pekerja tertimpa kontainer. Korban juga meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M. Prasetyo mengatakan, kasus kecelakaan kerja ini sedang diselidiki. Ini untuk menyelidiki apakah ada faktor human error atau murni kecelakaan kerja. "Mohon sabar kami sedang mengupayakan memeriksa saksi-saksi," tandasnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.