Berita Malang Hari Ini

Jumlah Sampah Masuk TPA Supit Urang Naik 200 Ton, DLH Kota Malang Antisipasi Sampah dari Luar Kota

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menduga ada ratusan ton sampah dari luar wilayah Kota Malang masuk ke TPA Supit Urang.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/IST
Pemasangan stiker khusus pada truk sampah yang boleh mengirim sampah ke TPA Supit Urang.   

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menduga ada ratusan ton sampah dari luar wilayah Kota Malang masuk ke TPA Supit Urang.

Dugaan itu menguat, dikarenakan jumlah sampah yang masuk ke TPA Supit Urang mengalami lonjakan.

Dari sebelumnya 500 ton menjadi 700 ton per hari.

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, bahwa saat ini peningkatan jumlah sampah yang masuk ke TPA Supit Urang mencapai 20-30 persen.

"Faktor lose-nya mencapai 20 hingga 30 persen atau sampah ilegal yang masuk di TPA," jelasnya, Senin (5/2/2024).

Pihaknya pun menduga ada sampah dari luar wilayah Kota Malang yang masuk ke TPA Supit Urang. Dan untuk mengantisipasi, pihaknya melakukan pengetatan pengawasan.

Salah satunya adalah, pengawasan terhadap truk pengangkut sampah yang hendak masuk ke TPA Supit Urang. Dengan cara dilakukan pemasangan stiker khusus.

"Pada tahun 2024 ini, kami cukup konsen dalam penanganan sampah, baik jumlah timbunan maupun retribusi bisa berjalan dengan baik. Dan kami akan pasang stiker khusus untuk kendaraan yang boleh masuk ke TPA," terangnya.

Pemasangan stiker khusus pada truk pengangkut sampah, ditujukan untuk mengantisipasi adanya pengangkut sampah liar yang masuk ke TPA Supit Urang.

Dalam artian, truk sampah yang tak memiliki stiker tersebut tidak dapat masuk ke TPA.

Noer Rahman mengungkapkan, ada 4 jenis stiker khusus yang disiapkan. Yakni stiker khusus untuk truk DLH, truk dari Diskopindag, truk sampah lingkungan terdampak, lalu truk transporter swasta dan lembaga.

"Jadi DLH ada 49 stiker, Diskopindag 11, Lingkungan terdampak 10, Transpoter swasta dan lembaga 10," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat pendataan jumlah atau tonase sampah dari truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA Supit Urang.

"Nanti akan ditimbang di TPA, sama atau justru lebih banyak. Tidak ada kendaraan yang bisa masuk, kalau tidak memiliki register atau nomor lambung yang disepakati," bebernya.

Dengan hal tersebut, pihaknya berharap umur TPA Supit Urang bisa lebih panjang dalam mengakomodir sampah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved