Berita Pacitan Hari Ini

Kisah Detik-Detik Kopi Sianida Renggut Nyawa Pelajar SMP di Pacitan, Sang Ayah Buat 2 Kopi Sachetan

Kejadian kopi sianida di rumahnya, di Desa/Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan itu berlangsung sebulan yang lalu, tepatnya pada 5 Januari 2024.

Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Pramita Kusumaningrum
Ayah korban kopi sianida Pacitan, Tuari dan tersangka yang merupakan tetangganya, Ayuk Findi Antika 

Tapi sejurus kemudian Tuari kembali ke dapur. Saat itu, dia juga membawa satu cangkir kopi racikannya ke dapur.

Sedangkan satu kopi masih ditinggal di ruang tamu.

“Pas saya mau ke dapur, Ayuk itu juga pulang. Katanya mau bikin makanan anaknya,” terangnya.

Namun, ketika Tuari kembali ke depan, Ayuk yang sebelumnya pamit pulang ternyata sudah kembali ke ruang tamu rumah Tuari.

Tak lama kemudian, korban MR minum kopi yang ada di ruang tamu.

“Lalu kejang dan meninggal dunia. Kalau misal masih ada dua kopi kemungkinan bisa dikasih (racun sianida) semua,” terangnya.

Korban MR meninggal dunia meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga korban baru melapor ke polisi setelah jenazah MR dimakamkan.

Keluarga yang curiga dengan kematian MR yang mendadak dan tak wajar itu memilih melapor meskipun kopi yang diminum korban sesaat sebelum meninggal adalah kopi racikan ayahnya sendiri.

Satreskrim Polres Pacitan lalu membongkar makam MR di pemakaman umum di Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan pada 11 Januari 2024.

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan setelah jasad korban dimakamkan itulah diketahui penyebab pasti kematian korban karena racun di kopi yang diminum.

Polisipun akhirnya berhasil mengungkap siapa pemberi racun di kopi yang diminum korban.

Ayah korban yang meracik kopi bukanlah pemberi racun, tapi ternyata tetangga korbanlah yang melakukan kejahatan.

Tersangka Ayuk, tetangga korban menaburkan racun ke kopi yang akan diminum korban pada 5 Januari lalu.

Tersangka mengaku mendapatkan racun mematikan itu dengan cara membeli secara online.

Sedangkan motif tersangka mengabisi korban yang masih pelajar SMP itu hanya karena takut kejahatannya yang lain, yakni mencuri kartu ATM keluarga korban terbongkar.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved