Kronologi Massa di NTB Bakar Kotak Suara Diduga Kecewa dengan Hasil, Bawa Parang Warga Ketakutan

Kronologi massa di NTB bakar kotak suara diduga kecewa dengan hasil pemungutan suara, bawa parang hingga warga ketakutan.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI/IST via Kompas.com
Massa di NTB bakar kotak suara diduga kecewa dengan hasil pemungutan suara, bawa parang hingga warga ketakutan. 

SURYAMALANG.COM, - Kronologi massa di NTB bakar kotak suara diduga kecewa dengan hasil pemungutan suara mewarnai Pemilu 2024.

Tidak hanya membuat rusuh, massa tersebut juga membawa senjata tajam berupa parang sehingga warga ketakutan. 

Menurut warga, massa tersebut adalah oknum yang tidak dikenal dan tiba-tiba saja datang membuat keributan

Aksi pembakaran kotak surat suara terjadi di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (14/2/2024) malam.

Selain membakar kotak suara, massa juga merusak tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah tempat.

Menurut warga aksi massa tak dikenal itu terjadi saat proses penghitungan suara.

Warga sekitar tak bisa berbuat banyak karena massa membawa senjata tajam.

Salah satu warga berinisial ABD menceritakan kronologi kejadian berlangsung sekitar pukul 23.00 WITA.

"Ada sekelompok orang tidak dikenal datang menyerbu seluruh TPS, mulai dari Desa Parado Wane terus ke Parado Kuta, Kanca sampai di pelosok Lere," kata ABD melalu sambungan telepon, Kamis (15/2/2024).

"Saya melihat dari kejauhan saja, tidak berani mendekat karena orang keluar pakai parang semua," tambah ABD.

Baca juga: Sosok Bajik Nenek 116 Tahun Pemilih Tertua Hanya Ingat Satu Partai, Tak Pernah Absen Nyoblos

Artikel Kompas.com 'Massa Rusak TPS dan Bakar Kotak Surat Suara di Bima, Diduga Kecewa'.

Tampak kotak surat suara terbakar di TPS di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado
Tampak kotak surat suara terbakar di TPS di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado (Kompas.com/Istimewa)

Menurut ABD, pemicu aksi tersebut diduga karena jumlah suara lima caleg lokal dari Kecamatan Parado tidak sesuai harapan.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bima, Junaidin menjelaskan pihaknya telah menerima laporan kejadian itu.

Namun untuk kronologi pasti masih dalam penyelidikan.

"Informasi itu benar," singkat Junaidin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved