Nasib Pendukung Ganjar Pranowo Gangguan Jiwa Usai Suara Capresnya Anjlok, Kena Mental Ngomel Sendiri

Nasib pendukung Ganjar Pranowo gangguan jiwa setelah suara Capresnya anjlok, kena mental ngomel sendiri.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
https://pemilu.kompas.com/Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo (kanan), hasil quick count Litbang Kompas (kiri). Pendukung gangguan jiwa usai suara capresnya anjlok, kena mental ngomel sendiri 

Bahkan kata dokter Komang  gejalanya bisa sampai mengganggu relasi keluarga, teman, pekerjaan, dan lain-lain.

“Kalau tiga hari tidak bisa tidur berarti ada gangguan jiwa yang dialami tetapi dia tidak sadari. Gangguan jiwa mulai dari ringan, sedang hingga berat,” ujar Komang. 

Baca juga: Viral Bayi Bernama M Prabowo Gibran Lahir saat Pemilu 2024, Nama Orang tuanya Juga Bikin Salfok

Artikel Kompas.com 'Suara Ganjar Anjlok dalam Hitung Cepat, Pendukung Fanatik di Sumbawa Depresi'.

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan safari politik bertemu kiai kampung di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa (30/1/2024).
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan safari politik bertemu kiai kampung di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa (30/1/2024). (Lu'lu'ul Isnainiyah)

Selain pendukung Ganjar Pranowo, ada satu lagi pasien anggota KPPS yang mengalami gangguan jiwa dan kini juga sedang dirawat di RSUD Sumbawa.

Pasien anggota KPPS itu dirawat karena sudah tiga hari tidak bisa tidur pasca-pencoblosan dan proses hitung pemilu 2024.

"KPPS itu karena kelelahan jadi tiga hari tidak bisa tidur. Kami sudah tangani dan berikan obat penenang. Sekarang sudah bisa tidur,” ujar Komang.

Menurut Komang, gangguan tidur bisa dialami seseorang karena beban kerja dan lain-lain.

Selain itu, kondisi fisik dan emosional dapat mempengaruhi.

“Benar, satu anggota KPPS berdasarkan hasil diagnosa alami gangguan jiwa sedang. Kondisi sudah kami tidurkan. Pagi ini baru masuk ke RSUD,” kata Komang.

Komang menyebutkan, gangguan mental atau kejiwaan tidak boleh dibiarkan dan harus segera diobati.

Apabila tidak ditangani segera, dampaknya bisa meningkat hingga gangguan jiwa berat psikotik seperti ada bisikan dan berhalusinasi.

“Ketika gangguan jiwa berat, pasien tidak bisa bedakan kenyataan dan imajinasi,” jelas Komang. 

Komang memaparkan, pasien yang mengalami gangguan jiwa di RSUD Sumbawa cenderung meningkat. 

“Dalam satu bulan bisa ratusan pasien kami tangani. Kami juga belum tahu apakah ada peningkatan pas momen pemilu ini pasien karena hari pencoblosan baru dua hari selesai,” papar Komang.

Kemungkinan ada pasien dari caleg gagal ke parlemen bisa jadi ada tetapi prediksinya terjadi setelah ada hasil rekapitulasi suara resmi dari KPU.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved