Perjuangan Emak-emak Antre Beras Murah Sampai Pingsan, Harga Rp 10.200 per Kg, Siaga Sejak Pagi

Perjuangan emak-emak antre beras murah di beberapa daerah sampai pingsan, harga Rp 10.200 per kg sudah siaga sejak pagi.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO/Tribunjabar.id/Dian Herdiansyah
Emak-emak di Sukabumi (kanan) antre beras murah, di daerah lain bahkan sampai pingsan, sudah siaga sejak pagi. 

SURYAMALANG.COM, - Perjuangan emak-emak antre beras murah sejak pagi sampai ada yang pingsan terjadi di daerah Bandung. 

Tingginya harga beras yang menyentuh angka Rp 18 ribu per kilogramnya untuk beras premium dan Rp 14.000 per kilogram untuk beras medium membuat masyarakat menjerit. 

Kenaikan harga beras ini tentu saja mempengaruhi anggaran kebutuhan rumah tangga khususnya ibu-ibu yang biasa berbelanja. 

Di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Sumedang, Kota Bandung, dan Bekasi di Jawa Barat hingga Probolinggo di Jawa Timur terlihat puluhan ibu-ibu mengantre dan berdesakan.

Emak-emak itu mengantre untuk mendapatkan beras murah dalam operasi pasar yang dilakukan pemerintah daerah.

Baca juga: Pendapat Pakar Soal Asuransi Dante Diduga Jadi Motif Pembunuhan, Membingungkan Tidak Tepat Manfaat

Baca juga: Kondisi Psikologis Anak Vincent Rompies Usai Dicap Pembully, Cukup Kuat Meski Masih di Bawah Umur

Harga beras murah dari Bulog itu dijual seharga Rp 51.000 per kemasan lima kilogram atau setara dengan Rp 10.200 per-kilogram.

Di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, misalnya setiap warga harus menunjukkan KTP sebelum membeli beras dan pembeliannya dijatah.

Lilis (48 tahun) salah satu warga mengaku tidak kebagian beras di pasar murah gara-gara terlambat datang.

"Tadi pagi sudah ke sini, tapi antrenya panjang. Jadi pulang dulu. Sekarang baru balik lagi ternyata sudah habis," ujar Lilis kecewa mengutip Kompas.com (grup suryamalang). 

Baca juga: Kronologi Istri Dibacok Gara-gara Nyanyi saat Suami Sakit Gigi, Pelaku Emosi Disuruh Diam Tidak Mau

Artikel Kompas.com 'Harga Beras Terus Naik di Negara Agraris'.

Baca juga: Sosok 2 Bocah Viral Dicari Tim SAR Malah Nonton di Pinggir Sungai, Basarnas Ungkap Kronologinya

Sedangkan ibu rumah tangga di Kota Bandung bahkan pingsan karena tak kuat menahan panas dan kelelahan setelah berdiri dalam antrean panjang.

Perempuan bernama Ayi itu tak sadarkan diri setelah mengantre selama 2,5 jam di Perumahan Mustika Hegar Regency pada Senin (19/02) lalu.

Ibu rumah tangga lainnya, Rohaeti juga mengeluhkan hal yang sama.

"Pusing, kepanasan, dari belakang sudah tidak kuat. Mau pulang lagi susah kan... tanggung" keluh Rohaeti.

Warga antre untuk membeli beras medium saat operasi pasar murah di Taman Film, Bandung, Jawa Barat
Warga antre untuk membeli beras medium saat operasi pasar murah di Taman Film, Bandung, Jawa Barat, Senin 19 Februari 2024 Barat (ANTARA FOTO via BBC Indonesia)

Kemudian di Kota Sukabumi gelaran pangan murah berlokasi di Kelurahan Dayeuhlur, Kecamatan Warudoyong.

Demi mendapat beras murah, terlihat seorang wanita menggendong bayinya dan mengantre sejak pukul 07.30 WIB pada Senin (26/2/2024).

Pantauan Tribunjabar.id (grup suryamalang) di lokasi, ratusan emak-emak mengikuti antrean untuk mendapatkan beras harga murah.

Terlihat juga mama muda mengantre sambil menggendong bayi untuk dapat beras harga murah yang saat ini mahal di pasaran. 

Baca juga: Cerita Dede Sunandar Gagal Nyaleg Disuruh Jadi Tukang Parkir, Banjir Hujatan Gak Usah Jadi DPRD

Baca juga: Biodata Andryan Dutagama Suami YouTuber Nessie Judge Baru Nikah, Karir Moncer di Perusahaan Ternama

Jenis beras yang dijual dalam pasar pangan murah oleh Pemerintah Kota Sukabumi, merupakan jenis Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog dengan harga Rp 53 ribu per lima kilogramnya.

Salah seorang warga, Kiki Supianti (43) rela mengantre mendapatkan beras murah karena harganya berbeda jauh dengan di pasar.

"Alhamdulillah sangat membantu bagi kita mah rakyat biasa. Beli di pasar Rp 75 ribu (5 Kg). Ini Rp 53 ribu, jadi lumayan ada pengurangan, sisanya cukup buat beli minyak," ujarnya, kepada Tribunjabar.id.

Emak-emak antre beli beras harga murah di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong
Emak-emak antre beli beras harga murah di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (ANTARA FOTO via BBC Indonesia)

Selain beras, ada telur, gula pasir, tepung terigu harganya agak miring dengan di warung.

"Telur di warung sekarang Rp 31 ribu. Harga di sini Rp 27 ribu. Lumayan lah selisih lumayan Rp 4 ribu," kata Kiki.

Tentunya dengan pangan murah kata Kiki sangat membantu. Namun ia berharap harga di pasaran juga bisa turun.

"Ya kita pengin harga-harga normal lagi, standar. Kalau harga naik terus sedangkan pendapatan kita segitu aja kan kejepit. Apalagi anak-anak pada sekolah," tukas Kiki.

Baca juga: Beda Pengakuan Sekolah dan Vincent Rompies, Anaknya Tidak di-DO Tapi Diminta Mengundurkan Diri

Artikel TribunJabar.id 'Sambil Gendong Bayi, Emak-emak di Kota Sukabumi Rela Antre Sejak Pagi'.

Baca juga: Sosok Casytha Arriwi Caleg Wanita yang Kalahkan Suara Komeng di Pemilu 2024, Anak Pejabat Penting RI

Sementara itu, Kepala Dinas Kumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan menyebut berapa jumlah ketersediaan beras untuk kegiatan pangan murah di Kecamatan Warudoyong. 

Menurut Agus, ada 2 hingga 3 ton beras SPHP dan bahan pokok lainnya seperti minyak, telur dan terigu.

"Ini kita persiapkan antara 2-3 ton tergantung kesiapan dari pihak dolog. Termasuk distributor minyak. Jadi diskumindag hanya memprakarsai, kita mengumpulkan potensi yang ada dan lakukan ini," ujar Agus kepada Tribunjabar.id.

Di sisi lain, Diskumindag juga memastikan kebutuhan pangan khususnya beras di Kota Sukabumi bisa terpenuhi kendati harganya melambung tinggi.

"Harga beras yang saat ini melambung tinggi termasuk kebutuhan sembako lainnya. Tapi yang terpenting, ketersediaan beras ini aman untuk dua bulan ke depan," ucap Agus.

Bahkan untuk menghadapi bulan Ramadan ke depan, kebutuhan beras juga bisa tercukupi.

"Kemarin kita cek dengan Polres dari distributor ke toko-toko beras ini ada yang 20 ton, 30 ton, 40 ton. Artinya ketika satu bulan ke depan menjelang bulan Puasa ini ketersediaannya ada," tutup Agus.

Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved