Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari di Malang Juga Kerjasama dengan UB dan UMM

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang diproyeksikan dapat menarik investasi Rp 11,92 triliun hingga tahun 2030. Investasi yang dilakukan bergerak di bidang pariwisata dan pengembangan teknologi.

Direktur Utama (Dirut) KEK Singhasari, David Santoso, mengatakan, progres pembangunan infastruktur di KEK di tahap pertama sudah selesai. Yakni infrastrutur di luasan 50 hektar.

Untuk investasi yang sudah masuk di KEK yakni terkait sektor pendidikan. KEK telah bekerjasama dengan King's College London (KCL) yang rencananya beroperasi pada 2024.

"KCL targetnya sudah aktif di September 2024 untuk pembelajaran," kata David.

Selain itu, KEK juga bekerjasama dengan investor dalam negeri: Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

"Kita sedang berproses di empat bidang. Ada pendidikan, pariwisata, pengembangan teknologi, dan industri kreatif, itu beriringan. Seperti saat ini termasuk penggabungan antara pengembangan teknologi dan industri kreatif. Seperti KCL dan UMM itu mewakili pendidikan. Kalau dengan UB itu antara pendidikan dan pariwisata," paparnya.

Dikatakan David, untuk mengembangkan KEK memang tidak bisa berjalan sendiri. Artinya harus ada investor baik dalam maupun luar negeri.

Maka dari itu, saat ini untuk menarik investor ke KEK, Daviq tengah melakukan upaya pendekatan ke investor untuk beberapa sektor investasi yang ada.

"Untuk sektor pendidikan ini nanti kami bicarakan dengan partner luar negeri agar mereka bisa berinvestasi," tukasnya.