Berita Tulungagung Hari Ini

Bulog Cabang Tulungagung Jamin Keamanan Stok Beras di Awal Ramadan, Sejalan dengan Program SPHP

Bulog Cabang Tulungagung Jamin Keamanan Stok Beras di Awal Puasa, Sejalan Dengan Program SPHP dan Bantuan Pangan

Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Para pekerja mengemas beras SPHP di Gudang Bulog Cabang Tulungagung di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru. 

Pemerintah juga sudah mengunci harga dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 10.900 per kilogram.

"Jadi masyarakat silakan beli beras SPHP ini lewat RPK atau di operasi pasar. Pembeliannya juga dibatasi 2 kemasan untuk mencegah pedagang yang mau ambil untung," tegas David.

HET ini ditetapkan pada end user atau pembeli akhir.

Penerapan HET ini wajib sehingga beras SPHP yang dijual di atas HET merupakan sebuah pelanggaran.

Hal ini juga berlaku pada toko-toko yang menjual beras SPHP milik Bulog.

"Mungkin ada toko yang menjual beras SPHP, dia wajib tetap menerapkan HET. HET ini konsepnya pada end user, jadi penjual silakan ambil untung sedikit, sehingga tetap berlaku HET," ujar David.

Saat ini beras SPHP diambil dari stok impor asal Thailand, dengan yang sebenarnya berkualitas premium namun dijual dengan harga medium.

Beras ini mempunyai menir di bawah 2 persen dan beras pecah hanya sekitar 5 persen saja, jauh dari ketentuan kualitas medium sebesar 20 persen.

David mengingatkan agar kualitas beras SPHP saat ini agar tidak dijadikan patokan.

Alasannya, karena saat ini stok yang ada adalah beras impor asal Thailand dengan kualitas yang bagus.

Namun ke depan tidak menutup kemungkinan Bulog akan menggunakan beras lokal hasil serapan panen petani.

"Jadi kalau ke depan kualitas berasnya berbeda dari yang sekarang, itu mungkin dari beras lokal petani kita. Kita gunakan stok yang ada," tegasnya. 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved